Cegah Gangguan Ginjal Akibat Obat Sirup, Polresta Bandung dan Dinkes Serta BPOM Adakan Sosialisasi dan Edukasi

26 Oktober 2022, 20:30 WIB
Cegah Gangguan Ginjal Terhadap Obat Sirup Anak, Polresta Bandung bersama dinkes kab bandung, BPOM dan ikatan apoteker indonesi Laksanakan seminar Sosialisasi dan edukasi. /Polresta Bandung

PRFMNEWS - Maraknya kasus nasional penyakit gagal ginjal yang menimpa anak-anak Polresta Bandung melaksanakan bersama dinkes kab bandung, BPOM dan ikatan apoteker indonesi Laksanakan seminar Sosialisasi dan edukasi melalui zoom meeting.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan sosialisasi yang mengusung tema 'Apakah Semua Sirup Obat Berbahaya' untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

"Kami melihat banyak sekali yang khawatir dan ragu sehingga terhadap obat sirup anak, maka dari itu kami diskusi dengan Kasat Narkoba perlu melaksanakan sosialisasi," kata Kusworo. Rabu, 26 Oktober 2022.

Baca Juga: Ganda Putra Indonesia Fajar - Rian Lolos ke Babak 16 Besar French Open 2022 Usai Kalahkan Wakil India

Cegah Gangguan Ginjal Terhadap Obat Sirup Anak, Polresta Bandung bersama dinkes kab bandung, BPOM dan ikatan apoteker indonesi Laksanakan seminar Sosialisasi dan edukasi. Polresta Bandung

Kusworo menjelaskan diketahui bersama, Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam pidatonya pada 24 Oktober 2022 itu sampai dengan 25 Oktober 2022. Angka kasus untuk gangguan ginjal akut progresif atipikel itu sebanyak 245 kasus.

"Kasus ini terjadi di 26 provinsi, adapun 8 kasus yang terberat ada di Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten dan Sumatera Utara," ujarnya.

"Sedangkan angka fatalitasnya dari 245 kasus ini, fatalitas yang meninggal dunia yaitu sebanyak 141 atau setara dengan 57, 6 persen," sambungnya.

Guna mencegah melonjaknya pasien dengan gangguan ginjal akut progresif atipikel ini. Jajaran Polsek Polresta Bandung bersama puskesmas melakukan pengecekan dan himbauan di seluruh apotek yang ada di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Babatan Kota Bandung Resmi Diundur

Cegah Gangguan Ginjal Terhadap Obat Sirup Anak, Polresta Bandung bersama dinkes kab bandung, BPOM dan ikatan apoteker indonesi Laksanakan seminar Sosialisasi dan edukasi. Polresta Bandung

"Kami memberikan himbauan, untuk sementara tidak mengeluarkan obat-obatan yang sudah ditarik oleh BPOM," tuturnya.

Pada seminar sosialisasi ini Polresta Bandung menggundang beberapa nara sumber untuk bisa mensosialisasikan kepada masyarakat. Dimana bertujuan, seandainya ada anak-anak yang terjangkit gangguan ini dapat mengetahui apa kendalanya.

"Apa gejalanya dan apa langkah-langkah awal yang bisa di lakukan supaya tidak sampai resikonya semakin tinggi," jelasnya.

Tak hanya itu, Kusworo menjelaskan dari sosialisasi ini masyarakat dapat mengetahui apa gejala-gejala yang perlu diketahui dan langkah awal apa yang sebaiknya dilakukan.

"Jadi sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada teman-teman ikut pada zoom ini bisa semakin paham," ujar Kusworo.

Baca Juga: Pemkot Bandung Ajak Siswa Remaja di 71 Sekolah Terapkan 3 Hal ini Demi Wujudkan Generasi Sehat di Masa Depan

"Teman-teman bisa lebih mudah menginformasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu apakah anaknya memiliki gejala, dan apa yang harus dilakukan," tutupnya.

Kegiatan seminar Sosialiasi dan edukasi ini dihadiri 386 ( tiga ratus delapan puluh enam) Peserta yg merupakan para apoteker, para pelaku usaha toko obat para nakes, para kapolsek jjrn dan bhabinkamtimas se kabupaten bandung

Adapun Acara diawali dengan pembukaan oleh moderator acara, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian Sambutan - Sambutan yg terdiri dari :
Bapak Kapolresta Bandung (Kombes Pol Kusworo Wibowo, S.H, S.IK, M.H) sekaligus membuka acara Sosialisasi Kesehatan secara Daring dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ( drg Grace Median, M.Kes )

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari beberapa Narasumber :

Baca Juga: Ditjen Imigrasi Terbitkan Second Home Visa, Simak Manfaat dan Ketentuannya

1. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bandung (drg Grace Median, M. Kes) tentang perkembangan kasus GGAPA di Kabupaten Bandung.

2. Kasubsi Dokpol Sie Dokkes Polresta Bandung (Ipda dr. ANNISA FITRI) tentang pengertian penyakit GGAPA dan penyebab penyakit GGAPA.

3. Kasat Narkoba Polresta Bandung (Kompol Andri Alam S.H, S.IK, M.M, CPHR) tentang Upaya dan Langkah Polresta Bandung dalam menyikapi kasus GGAPA dan isu terkait Obat Sirup yg mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.

4. Ketua PC Ikatan Apoteker Indonesia Kabupaten Bandung (Apt. Restu Faeturohman, S. Farm) tentang Obat sirup yg mengandung Etilen Glikol dan pengertian Etilen Glikol.

Acara berikutnya dilaksanakan sesi tanya jawab dari audiens kepada beberapa narasumber terkait situasi kasus GGAPA dan Isu Obat Cair yg mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.

Baca Juga: 40 Jam Padamkan Kebakaran Gudang Triplek Bandung, Petugas Diskar PB Tak Tidur hingga Bolak-balik Isi Air

Manfaat dari acara seminar tsb para Peserta mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait perkembangan situasi khususnya di Kabupaten Bandung tentang Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal Pada Anak dan isu terkait obat sirup yg mengandung Etilen dan Dietilen Glikol

Selain itu juga Para peserta sangat mengapresiasi kegiatan yg diinisiasi oleh Polresta Bandung, Dinas Kesehatan dan Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Bandung, sebagai bentuk pemberian rasa aman dan nyaman kepada para pegiat farmasi dan tenaga kesehatan menyikapi kasus GGAPA dan Obat Sirup khususnya di Kab. Bandung

Dari kegiatan sinergitas dan instansi terkait ini di harapkan bisa menjadi jembatan komunikasi kordinasi dan informasi kepada masyarakat sehingga bisa memberikan edukasi dan informasi yg valid terkait kasus GGAPA dan isu obat sirup yg mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.

bentuk sinergitas antara Polri, Pemda dan Ikatan Apoteker Indonesia serta BPOM, tidak hanya terjalin karena adanya isu Kasus GGAPA dan Obat Sirup. Namun kedepan semakin solid dalam menjaga stabilisasi sosial di Indonesia khususnya di Kabupaten Bandung.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler