Penelitian untuk Studi Diabetes di Stockholm, Swedia mengamati 12 makanan hewani yang berbeda dan efek yang jelas dari pengembangan diabetes tipe 2.
Oleh karena itu, Dr Annalisa Giosue dan rekannya dapat membandingkan risiko diabetes tipe 2 berdasarkan seberapa banyak setiap produk yang dikonsumsi setiap orang.
Saat melihat orang yang makan atau konsumsi daging merah 100g/hari, memiliki kemungkinan 22 persen lebih besar untuk mengembangkan kondisi tersebut, dibandingkan dengan orang yang makan lebih sedikit.
Risikonya adalah 30 persen untuk 50g/hari daging olahan, setara dengan kurang dari dua potong daging asap.
Sementara itu, orang yang mengonsumsi 50g/hari daging putih hanya menghadapi risiko 4 persen lebih besar, dibandingkan dengan mereka yang makan lebih sedikit.
Baca Juga: 5 Cara Mudah yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi Kaki Bengkak Pada Penderita Diabetes
"Daging merah dan olahan adalah sumber penting dari komponen seperti asam lemak jenuh, kolesterol dan besi hem, semua dikenal untuk mempromosikan peradangan kronis tingkat rendah dan stres oksidatif, yang pada gilirannya dapat mengurangi sensitivitas sel untuk insulin," ujar Dr. Annalisa Giosue.
Menurutnya, daging olahan juga mengandung nitrat, nitrit, dan natrium, yang dapat merusak sel penghasil insulin di pankreas.
"Sebagai perbandingan, daging putih mengandung kandungan lemak yang lebih rendah, profil asam lemak yang lebih disukai dan jumlah besi hem yang lebih rendah," tambahnya.