Hati-hati Bahaya Kolesterol Mengintai Kesehatan Anda Usai Kurban, Cegah Pakai Cara Ini

10 Juli 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi Kolesterol Tinggi usai kurban dan konsumsi daging sapi dan kambing. /PIXABAY/ stevepb

PRFMNEWS - Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah tahun 2022 Masehi telah tiba.

Menu-menu olahan daging sapi dan kambing kurban mulai meramaikan meja makan.

Tusuk sate dan arang untuk bakar-bakaran bersama keluarga dan kerabat dipastikan sudah siap.

Tapi, kita harus sama-sama ketahui ada 'bahaya' mengintai pada momen hari raya Idul Adha.

Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Jantung Cukup Mudah, kata dr Zaidul Akbar, Ganti Asupan Lemak Trans jadi Lemak Baik

Bahaya tersebut mengintai kesehatan tubuh kita. Ya, bahaya tersebut dinamakan sebagai kadar kolesterol tinggi.

Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Intan Annisa Fatmawaty menyampaikan, selain dari makanan, kolesterol juga sebenarnya diproduksi dalam tubuh kita.

"Kalau ada yang kolesterolnya tinggi, itu bisa diakibatkan karena adanya gangguan metabolisme dalam tubuh atau memang asupan makanannya mengandung kolesterol tinggi terlalu banyak," jelas Intan seperti dikutip prfmnews.id dari keterangan resmi Pemerintah Kota Bandung.

Faktor naiknya kolesterol memang diakibatkan dari makanan. Biasanya makanan dari daging yang mengandung banyak lemak serta bahan olahannya yang menggunakan santan dan minyak berlebih, diakui Intan menjadi faktor kolesterol kerap naik saat Idul Adha.

Baca Juga: Turunkan Kolesterol Tidak Mesti Pakai Obat, dr Ema Bagikan 8 Cara Mudah Turunkan Kolesterol Secara Alami

"Kalau memang punya kolesterol atau tidak ingin kolesterolnya meningkat, bisa konsumsi bagian daging tertentu seperti daging has. Dari proses pengolahan juga bisa dicari alternatif memasak dengan cara lain," imbuh dr. Intan.

Tak hanya itu, ternyata kolesterol pun bisa naik diakibatkan trigliserida yang banyak ditemukan pada makanan olahan tepung.

"Jadi kolesterol naik itu bukan hanya diakibatkan dari makan daging, tapi juga konsumsi makanan-makanan ini (tepung). Trigliserida menyebabkan jantung koroner," kata dr. Intan.

Dokter Intan menyebutkan, ada beberapa gejala jika kolesterol dalam tubuh mulai meningkat.

Ada yang tiba-tiba merasa sakit di pundak, kepala, dada, pusing, bau mulut, atau sembelit karena kekurangan serat.

Baca Juga: Polisi Tegaskan Stut Motor akan Ditilang adalah HOAX

"Ada juga yang cepat capai, kesemutan, bahkan ada yang malah tidak pernah merasakan apa-apa. Ketahuannya itu saat dia cek kesehatan di lab," ucap dr. Intan.

Sebenarnya, menurut Intan, tidak semua kolesterol itu buruk untuk tubuh. Kolesterol sendiri ada dua jenis, Low-density lipoprotein (LDL) dan High-density lipoprotein (HDL).

"LDL ini kalau dia tinggi, bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung, stroke, atau penyempitan pembuluh darah. LDL bisa diturunkan dengan adanya HDL," bebernya.

Kunci untuk menaikkan HDL bisa dengan mengonsumsi minyak zaitun, ikan sarden, ikan salmon, makanan berserat tinggi, dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Daftar Ulang PPDB Jabar Tahap 2 Segera Dimulai, Simak Jadwal, Syarat dan Caranya

Namun, bagi para pengidap asam urat, jangat mengonsumsinya terlalu banyak.

"Konsumsi buah seperti alpukat juga bagus untuk HDL. Indeks glikemiknya rendah, jadi bisa dikonsumsi juga oleh pengidap diabetes," ujarnya.

"Kedelai juga bagus untuk meningkatkan HDL, tapi perhatikan lagi bagaimana cara mengolahnya," imbuhnya.

Ada beberapa tip lainnya dari Intan agar kita bisa tetap nikmat mengonsumsi daging kurban tanpa takut kolesterol naik.

Pertama, makan secukupnya. Jangan karena dapat dari tetangga, saudara, dan masjid juga, semua jatah kurban langsung dikonsumsi dengan porsi besar.

"Sebaiknya dimakan dengan porsi kecil dan diseimbangi dengan makanan berserat. Imbangi dengan cukup minum air putih minimal dua liter per hari," papar dr. Intan.

Baca Juga: PMK Mudah Menular, Ini Panduan Penanganan dan Penyimpanan Daging serta Jeroan Hewan Kurban

Sebab, saat sedang berkumpul makan sate atau gulai, masyarakat ketap mengonsumsi minuma bersoda atau teh dalam kemasan.

"Ini jadi dobel nanti, kolesterol tinggi, gula juga ikut tinggi," jelas dr. Intan.

Kedua, aktif bergerak minimal 30 menit per hari dalam seminggu. Bisa dengan jalan kaki atau aerobik.

"Ketiga, cara memasaknya juga perlu diperhatikan. Jangan terlalu bersantan dan berminyak. Bisa pilih olahan yang lebih sehat," tandasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler