PRFMNEWS - Pada akhir Desember 2020 nanti, akan ada libur panjang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.
Tak hanya libur Natal, bakal ada juga pengganti libur Lebaran yang cukup panjang. Operasi Nataru akan digelar mulai 19 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan jalur di ruas jalan yang kerap digunakan pemudik atau wisatawan.
Hari ini Jumat 13 November 2020, Dishub Jabar melakukan pengecekan jalur ke Priangan Timur, mulai dari Garut sampai Banjar.
"Sejak awal November kita sudah siap termasuk penyiapan kendaraan. Kita cermati, analisa, evaluasi dari pelaksanaan Nataru dan Lebaran tahun lalu. Mulai dari pengecakan jalur dan simpul-simpul transportasi," kata Hery saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 13 November 2020.
Baca Juga: Soal Aduan Penahanan Ijazah, Ombudsman Jabar Minta Orang Tua Lengkapi Syarat Formil dan Materil
Baca Juga: Tanah Bekas Galian C Seluas 16,2 Ha di Sumedang Bakal Disulap Jadi Kawasan Ekowisata
Menurut Hery, dengan panjangnya masa libur panjang, arus pergerakan masyarakat akan terpecah.
Hal itu dilihat dari libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW yang lalu. Dengan terpecahnya pergerakan masyarakat, arus lalin akan sedikit dapat diatasi.
"Dengan panjangnya libur, arus pergerakan terpecah tidak sekaligus pada hari itu. Mudah-mudahan itu terjadi lagi seperti libur maulid kemarin," katanya.
Kembali ke pengecekan jalur, Hery mengatakan bahwa setelah dilakukan pengecekan akan ada evaluasi yang nantinya disimpulkan kekurangan apa saja yang harus dilengkapi menjelang libur panjang nanti.
"Kita evaluasi apa saja yang perlu dilengkapi untuk nanti disiapkan," katanya.
Dia pun menyampaikan sejumlah catatan yang perlu diantisipasi pada libur panjang nanti.
Baca Juga: Teknologi Secanggih Apapun Dinilai Tak Berguna, Jika Warga Tidak Siap Hadapi Tsunami
Baca Juga: Pria Diduga ODGJ 'Ngamuk' di Perempatan Buahbatu Bikin Pengendara Takut
Pertama, yaitu titik rawan bencana. Karena Nataru selalu bertepatan dengan musim penghujan, maka titik rawan bencana ini menjadi perhatian.
Titik rawan bencana menjadi atensi khusus yang ditindaklanjuti dengan melengkapi rambu-rambu dan marka darurat di jalan.
"Kami antisipasi dari sisi penyiapan rambu darurat, marka darurat. Kita perlu koordinasi dan identifikasi agar pada pelaksanaannya kita sudah siap," katanya.
Selain titik rawan bencana, titik rawan kecelakaan dan titik pelaksanaan proyek juga menjadi perhatian Dishub Jabar.
Meskipun menurut data, angka kecelakaan lalu lintas di Jabar tahun ini menurun, namun Hery mengatakan bahwa pihaknya akan terus waspada dan meminimalisir dampaknya.
"Meski jumlah kejadian laka (kecelakaan) berkurang, tapi tetap waspada, bahwa titik itu harus jadi perhatian," katanya.
Baca Juga: Bantuan Kuota Belum Diterima Semua Siswa, Mendikbud Nadiem Mengaku Kecewa
Baca Juga: Ragu Dokumen CPNS Belum Lengkap? Tenang, BKN Akan Kirim Notifikasi Otomatis via Whatsapp
Lebih lanjut Hery menuturkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian agar pelaksanaan libur panjang Nataru berjalan lancar.
Tak hanya kepolisian, Dishub juga menjalin koordinasi dengan instansi lain seperti Dinas Bina Marga Jabar dan Dinas PU kabupaten/kota.***