Dishub Jabar Kaji Pemasangan Roller Barrier dan Jalur Darurat di Turunan Nagreg

- 20 Oktober 2020, 15:47 WIB
Satu unit bus Doa Ibu jurusan Bandung-Tasikmalaya tergelincir dan terbalik di turunan Nagreg, Kabupaten Bandung pada Senin 19 Oktober 2020 sekira pukul 13.00 WIB.
Satu unit bus Doa Ibu jurusan Bandung-Tasikmalaya tergelincir dan terbalik di turunan Nagreg, Kabupaten Bandung pada Senin 19 Oktober 2020 sekira pukul 13.00 WIB. /Pendengar PRFM/Indra

PRFMNEWS - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Hery Antasari mengatakan pihaknya masih mengkaji pemasangan Roller Barrier dan jalur darurat di turunan Nagreg, Kabupaten Bandung.

Pemasangan Roller Barrier dan jalur darurat di Nagreg bertujuan untuk mengantisipasi atau meminimalisir risiko kecelakaan di sana.

"Masih kajian apakah Nagreg cocok untuk barrier (Roller Barrier) yang tupoksinya ada di kami, atau escape road (jalur darurat) yang tupoksinya Bina Marga," kata Hery saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 19 Oktober 2020.

Baca Juga: Terus Melonjak, Jumlah Pasien Sembuh Corona di Indonesia Bertambah 4.410 Orang

Baca Juga: Sedang Berlangsung di NET TV dan Mola TV, Ini Link Live Streaming Timnas U-19 vs Hadjuk Split

Dia mengatakan langkah meminimalisir risiko kecelakaan di Nagreg dengan memasang fasilitas tersebut sebenarnya sudah menjadi prioritas tahun ini.

Namun rencana tersebut urung dilakukan karena adanya pandemi Covid-19.

Hery mengatakan, sebelum memilih opsi pemasangan Roller Barrier dan jalur darurat di Nagreg. ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan.

Pasalnya, tidak semua titik rawan kecelakaan cocok untuk dipasangi Roller Barrier dan jalur darurat.

"Untuk jalur darurat ada kondisi yang perlu dipenuhi agar kita tahu bahwa ini solusi untuk titik rawan kecelakaan. Dari mulai kemiringan, ketersediaan lahan itu perlu jadi pertimbangan," katanya.

Baca Juga: Waspada! Pulang Tengah Malam, Warga Bandung Ini Nyaris Jadi Korban Begal

Baca Juga: Pembangunan Tahap Satu Rumah Deret Tamansari Selesai Februari 2021

"Roller Barrier juga sama kita akan lihat apakah memenuhi kaidah untuk dipasang atau tidak, karena kondisi topografi dan geografi serta kemiringan tertentu," sambungnya.

Diberitakan prfmnews.id sebelumnya, 2 kecelakaan terjadi di turunan Nagreg, Kabupaten Bandung dalam waktu berdekatan.

Kecelakaan pertama melibatkan truk dan mobil kia pada Sabtu 17 Oktober 2020, sementara kecelakaan kedua melibatkan bus Doa Ibu jurusan Bandung-Tasikmalaya yang terjadi pada Senin 19 Oktober 2020.

Kecelakaan tersebut disinyalir terjadi lantaran kontur jalan yang curam, dan juga karena faktor cuaca.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x