Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar : Panic Buying Indikasi Modal Sosial Gotong Royong Meredup

- 27 Desember 2020, 19:18 WIB
PANIC buying yang dilakukan warga Kota Sukabumi.*
PANIC buying yang dilakukan warga Kota Sukabumi.* /Ahmad Rayadie/

Baca Juga: Krishna Murti Terkonfirmasi Covid-19, Sudah Dirawat Selama 16 Hari

Saat penawaran (supply) dan permintaan (demand) berhenti sekaligus, daya beli masyarakat merosot tajam. Belum lagi, banyak perusahaan melakukan PHK atau merumahkan karyawan.

Lesunya kegiatan ekonomi berdampak pada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM. Banyak pelaku UMKM menghentikan produksi. Padahal, UMKM menjadi salah satu sektor krusial dalam perekonomian Jabar.

Deretan persoalan ekonomi karena pandemi, kata Aat, dapat diselesaikan secara perlahan dan terencana apabila masyarakat bergerak bersama-sama, saling memperhatikan satu sama lain, dan tolong-menolong.

 

"Kita semua tahu, pandemi tidak akan bisa kita lewati kalau tidak bersama-sama. Covid-19 adalah musuh yang tidak kelihatan dan memiliki daya mati yang tinggi," ucapnya.

Aat menyatakan, tolong-menolong atau Silih Tulungan merupakan modal sosial yang sudah dimiliki masyarakat Indonesia, khususnya Jabar. Tapi, saat ini, modal sosial itu meredup. Belanja panik bisa menjadi salah satu indikasi.

Baca Juga: Mudah dan Bisa Lewat HP, Begini Cara Cek Data Penerima Bansos dari Kemensos

Berangkat dari situasi tersebut, Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar menggagas gerakan 'Silih Tulungan'.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x