Asosiasi Pertekstilan Sebut Kenaikan UMK Menjadi Tambahan Beban di Masa Sulit

- 23 November 2020, 09:56 WIB
Pekerja menyelesaikan pemintalan benang di pabrik pembuatan sarung di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/11/2020). Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mencatat, sebanyak 19.089 pekerja dari 460 perusahaan tekstil telah terkena PHK sedangkan yang dirumahkan mencapai 80.138 pekerja dari 983 perusahaan.
Pekerja menyelesaikan pemintalan benang di pabrik pembuatan sarung di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/11/2020). Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mencatat, sebanyak 19.089 pekerja dari 460 perusahaan tekstil telah terkena PHK sedangkan yang dirumahkan mencapai 80.138 pekerja dari 983 perusahaan. /Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

PRFMNEWS - Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) di Jawa Barat mengalami kenaikan di 17 daerah kota/kabupaten. Sementara itu tidak ada kenaikan UMK di 10 daerah lainnya di Jabar.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Rizal Rakhman
menilai kenaikan UMK di 17 Kota/kabupaten di Jabar menjadi sebuah hal yang memberatkan banyak industri, terutama industri tekstil.

Bahkan dia sebut, kenaikan UMK ini menjadi tambahan beban tengah di masa sulit imbas pandemi covid-19.

Baca Juga: Dibuka Sampai 25 November, Petani Kabupaten Bandung Diminta Segera Daftar Kartu Tani

"Semua sektor industri dalam kondisi sulit. Kalau kenaikan UMK di 17 kota/kabupaten memang menjadi tambahan beban di sektor industri, khususnya di tekstil," kata Rizal saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu 23 November 2020 malam kemarin.

Semenjak memasuki situasi pandemi, terutama di bulan Mei-Juni banyak industri tekstil di Indonesia, khususnya di Jawa Barat mengalami masalah keuangan.

Kata Rizal, hal ini terjadi karena berkurangnya pemasukan dari penjualan, sementara pihaknya masih memiliki kewajiban untuk membayar segala macam upah dan beban operasional lainnya.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi Ini Sebut Banyak Pengusaha Tak Ingin Ada Kenaikan UMK

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x