Belajar dari Kasus Tokopedia, E-Commerce Harus Tingkatkan Sistem Keamanan Digital

- 4 Mei 2020, 18:46 WIB
ILUSTRASI Hacker.*
ILUSTRASI Hacker.* //Pixabay/TheDigitalArtist/

BANDUNG,(PRFM) - Sebanyak 91 juta data pengguna Tokopedia dikabarkan bocor dan diperjualbelikan di sebuah situs Dark Web.

Kejadian ini tentunya harus menjadi peringatan bagi penyedia layanan perdagangan elektronik (e-commerce) lainnya untuk meningkatkan sistem keamanan digital.

Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center, Pratama Persadha mengatakan, penyedia layanan kadang merasa sistem yang dimiliki sudah cukup kuat. 

Padahal dibalik itu, ada sisi keamanan yang harus menjadi perhatian. 

"Kadang-kadang ketika suatu sistem bisa digunakan dengan enak, nyaman dan bagus, merasa sudah cukup. Padahal dibalik itu ada sisi keamanan yang perlu diperhatikan," kata Pratama saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (4/5/2020).

Baca Juga: Pemerintah Minta Masyarakat Batalkan Niat untuk Mudik di Tengah Covid-19

Ketika sistem keamaan tidak diperhatikan kata dia, bisa menjadi celah bagi peretas.

"Ketika ada celah, peretas bisa memanfaatkan berbagai cara untuk masuk ke jaringan sistem orang," kata dia.

Yang lebih bahaya, e-commerce ini adalah sistem layanan yang didalamnya ada data yang terkoneksi dengan keuangan pengguna.

"Kita tahu e-commerce ini disitu ada uangnya, ada data-data usernya, ada data-data kartu debit, kartu kredit dan lain-lain," kata dia.

Bisa dibayangkan lanjut dia, dengan data 91 juta pengguna yang bocor, peretas bisa memanfaatkannya untuk hal apa saja. Karena didalamnya ada data nama lengkap pengguna, e-mail, nomor hp, dan tanggal lahir pengguna.

"Itu sudah cukup digunakan untuk kejahatan," kata dia.

Baca Juga: 12 Hari PSBB Kota Bandung, Laju Kasus Positif Covid-19 Alami Perlambatan

Lebih lanjut ia pun menanyakan tanggungjawab Tokopedia dalam hal keamanan data pengguna. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19 ini, sebagian besar masyarakat melakukan belanja via e-commerce.

"Kalau ternyata tempat belanja kita ga aman, kan jadi masalah," tandasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x