"Jadi kalau dalam situasi pandemi hilang pasti akan hilang arah, kita akan kehilangan data yang sebetulnya jadi pemandu," ucapnya.
Ia menegaskan, kebijakan itu juga akan mempengaruhi ketepatan pemerintah dalam menyusun strategi, termasuk menciptakan misekspektasi.
Baca Juga: Breaking ! Luhut: PPKM Level 4 Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 16 Agustus 2021
Masalah input data yang telat tidak bisa dijadikan alasan menghilangkan angka kematian dari indikator.
"Jadi bukan alasan yang kuat masalah kesemrawutan data ini akhirnya kita hilangkan data kematian yang vital ini, karena kalau hilang jadi fatal," pungkasnya.***