Karakter berasaskan Pancasila sebagai pembeda dan jati diri bangsa, harus tumbuh dari gerakan masyarakat.
Sementara itu, Pemerintah dinilainya perlu hadir sebagai fasilitator dalam gerakan positif yang tumbuh dari masyarakat, berupa pembinaan ideologi Pancasila.
“Kita terus menerus, setiap saat dan setiap waktu, gerakan di seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga: Motornya Terbakar di Tempat Parkir Tebing Citatah, Atlet Panjat Tebing Ini Merasa Janggal
Baca Juga: Link Streaming Nonton PSIS vs PSM Makassar, Perempat Final Piala Menpora
Falsafah negara, Pancasila, menjadi pedoman hidup bagi setiap insan yang hidup di Bumi Pertiwi. Hadirnya Pancasila, juga dimaknai sebagai landasan negara yang dipedomani setiap masyarakat.
Sebuah ideologi pemersatu bangsa yang multikultural, dengan beragam latar belakang budaya, agama, hingga profesi.
“Beragam pekerjaan, bolehlah latar belakang berbeda, (tapi) Pancasila mempersatuakan kita, ini yang membedakan manusia yang hidup di negara ini dengan negara lain,” tandasnya.
Acara yang diselengarakan secara luring terbatas dengan penerapan protokol kesehatan itu, juga dilaksanakan secara daring, dan disiarkan melalui live streaming melalui akun Youtube Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum https://youtube.com/channel/UCaxBgTy1k4L5SHf3G5NYnNw.
Acara juga turut dihadiri Perwakilan Accor Jakarta, Helmy; Perwakilan Siberkreasi, Yosi Mokalu; Ketua Umum Yayasan Bentang Merah Putih, Yohana Elizabeth; Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Pol & PUM Kemendagri, Drajat Wisnu Setyawan; Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan (Deputi V) Kemenko PMK, Nyoman Shuida; Alissa Wahid; Perwakilan Yayasan Bentang Merah Putih, Dedi Junaidi; Perwakilan Daksa Adi Data, Putra Negara Suryadi, dan Perwakilan dari Aku Pintar Indonesia, Widjaja.***