Wacana Karantina Terbatas, Pengamat: Sulit Mempermanenkan Kebijakan di Tengah Situasi Tak Terduga

- 29 Januari 2021, 11:02 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /PEXELS/.*/PEXELS

 

PRFMNEWS - Pengamat Komunikasi Publik dari Universitas Pasundan (Unpas), Deden Ramdan menilai wacana karantina wilayah terbatas adalah sebuah upaya trial and error dari pemerintah.

Pasalnya, semua pemerintah di belahan dunia mana pun pada awal terjadi pandemi tidak ada yang benar-benar siap, maka dari itu wajar jika kebijakan yang dibuat pemerintah di Indonesia pun coba-coba.

Ia memahami kebijakan yang dibuat tidak sepenuhnya efektif, karena tantangan soal menyebarnya virus Corona ini juga semakin cepat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Buka Opsi Karantina Wilayah Terbatas

Baca Juga: KABAR BAIK, Kemenkop UKM Usulkan BLT UMKM Rp2,4 Juta Dilanjutkan Tahun Ini

"Trial and error, ya ada yang tidak efektif sesuai target, ini terjadi selain problem disiplin, dan virus ini berkembang biak, belum lagi ada second wave," ujar Deden saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Jumat 29 Januari 2021.

Pemerintah juga dinilai hingga saat ini masih mencari format kebijakan yang tepat dan efektif. Meski dalam pelaksanaannya banyak dikritik, hal ini tidak masalah karena berbarengan juga dengan koreksi yang dilakukan lewat monitoring dan evaluasi di lapangan.

Satu hal yang menjadi penekanan Deden yakni mempermanenkan sebuah kebijakan di tengah situasi yang tak terduga ini sulit dilakukan.

"Mempermanenkan sebuah kebijakan di tengah situasi unpredictable ini susah," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x