5 Fakta Baru Istri TNI Ditembak, Bukti Jejak Elektronik Kopda M Diduga Dalang Penembakan dengan Motif Asmara

25 Juli 2022, 19:01 WIB
Ilustrasi penembakan. /Pixabay/stevepb

PRFMNEWS – Polisi dan Panglima TNI mengungkap fakta terbaru kasus istri Kopda M, Rina Wulandari (34) ditembak di depan rumahnya di Semarang usai menjemput putrinya pulang sekolah.

Update fakta ini antara lain, Kopda M diduga otak penembakan istrinya, motif percobaan pembunuhan masalah asmara, hingga upah pembunuh bayaran yang ditugaskan menembak korban Rp120 juta.

Fakta pertama, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, Kopda M diduga sebagai otak pembunuhan terhadap istrinya sendiri dengan cara ditembak oleh empat pelaku lapangan.

Baca Juga: 6 Orang Terduga Agen Intelijen Asing Ditangkap di Kaltara, Panglima TNI: Saya Harus Tahu Persis Mata-mata Itu

"Dugaan memang kuat karena suami dari korban ini lari sejak hari pertama, dan bukti-bukti investigasi sudah mengarah kepada beberapa orang yang lebih cenderung juga mengaitkan ke suami korban," ujarnya, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.

Kedua, Andika Perkasa menambahkan, motif penembakan korban dilakukan karena adanya dugaan hubungan asmara Kopda M dengan wanita lain.

Hal itu diketahui dari pemeriksaan jejak elektronik dari Kopda M, juga sejumlah saksi termasuk seseorang yang memiliki hubungan asmara dengan anggota Yon Arhanud 15 tersebut.

Baca Juga: Update Istri TNI Ditembak, Kopda M Diburu Polisi dan Semua Pelaku Penembakan Ditangkap

"Kami sudah memiliki saksi-saksi, termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban ini," ujar Andika.

Dia menegaskan, kasus penembakan itu sangat tidak manusiawi, apalagi demi memuaskan kesenangan pribadi seorang prajurit.

"Apakah kesenangan pribadi yang kemudian memberikan dorongan untuk melakukan apa saja, menghalalkan segala cara. Ini akan kami usut tuntas," tegasnya.

Baca Juga: Update 9 Fakta Istri TNI di Semarang Ditembak, 1 Pelaku Penembak Ditangkap hingga Suami Korban Mangkir Kerja

Kedua, Andika menyebut, penembakan istri Kopda M dilakukan menggunakan senjata rakitan.

"Senjata yang dipakai adalah senjata rakitan," ucapnya.

Kini, seorang penyedia senjata rakitan itu bersama empat pelaku lapangan penembakan korban sudah ditangkap.

Ketiga, tim gabungan TNI dan polisi masih mencari keberadaan Kopda M yang menghilang dan mangkir kerja sejak insiden penembakan istrinya terjadi pada Senin, 18 Juli 2022.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Blora, Pilot Sempat Terbang 1 Jam Sebelum Hilang Kontak

Keempat, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Lutfi mengatakan, Kopda M pernah empat kali memerintahkan pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya sejak satu bulan lalu.

Cara tersebut seperti meracuni korban, lakukan pencurian di rumahnya dengan target menghabisi nyawa korban, menggunakan santet, hingga terakhir ditembak.

Kelima, Ahmad menyebut pula, Kopda M memberi upah Rp120 juta kepada empat pelaku anggota kelompok pembunuh bayaran yang bertugas dalam penembakan istrinya itu.

"Para pelaku diberi Rp120 juta, dibagi empat orang. Kopda M sempat menyerahkan uang kepada kelompok pembunuh bayaran itu saat istrinya berada di rumah sakit,” tuturnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler