58 Jemaah Umrah Asal Indonesia yang Tertahan Lockdown Arab Saudi Akhirnya Bisa Pulang

9 April 2020, 11:48 WIB
Ilustrasi.* PRFM /

BANDUNG,(PRFM) - Pemerintah Arab Saudi menerapkan kebijakan lockdown dalam penanganan penyebaran virus corona atau COVID-19. Imbasnya, 58 jemaah umroh asal Indonesia sempat tertahan di sana.

Kini kabar baik datang. Rencananya 58 jemaah umrah asal Indonesia tersebut akan diterbangkan ke Tanah Air. Kepastian kepulangan mereka ditegaskan oleh Konsul Haji KJRI, Jeddah, Endang Jumali.

"Setelah melalui proses registrasi, terdata hingga saat ini ada 58 jemaah umrah Indonesia yang akan ikut program pemulangan yang digagas Deputi Umrah Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Semua biaya pemulangan ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi," terang Endang Jumali di Jeddah, Rabu (08/04/2020).

Baca Juga: 50 Ribu Alat RDT serta Ribuan Alat Kesehatan Diterima Pemprov Jabar dari Berbagai Pihak

“Mereka dijadwalkan terbang ke Indonesia pada 9 April 2020," lanjutnya dalam siaran persnya.

Menurut Endang, 58 jemaah ini akan terbang dengan Saudia Airline. Tiket kepulangan jemaah ini sudah ada, tepatnya terbang jam 08.35 waktu Arab Saudi dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah dengan nomor registrasi SV 818.

“Sebelum terbang, mereka akan ditransitkan terlebih dahulu oleh Muassasah Travel untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan,” tuturnya.

Baca Juga: Perpres Tak Kunjung Terbit Sebabkan Iuran BPJS Kesehatan Tetap Naik

Saat ini, ke-58 jemaah tersebut masih berada di hotel mereka masing-masing. Sebanyak 14 orang ada di Jeddah, 38 orang ada di Makkah, dan 6 jemaah di Madinah. Mereka diberangkatkan oleh 16 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah atau PPIU.

Endang menambahkan, saat ini masih ada empat jemaah yang belum bisa ikut program pemulangan karena masih dirawat di rumah sakit. Keempatnya masih menjalani perawatan dan belum mendapat surat izin layak terbang.

Terkait kepulangan jemaah umrah ini, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim telah melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta. Dari hasil koordinasi tersebut, Arfi menjelaskan bahwa setibanya di Bandara Seokarno-Hatta Tangerang, jemaah umrah yang baru tiba dari Saudi akan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh KKP. Hal itu mencakup pemeriksaan thermal suhu tubuh minimal tiga kali, dengan alat tembak dan thermal screening.

Baca Juga: Korlantas Masih Perbolehkan Ojol Bonceng Penumpang

“Akan dilakukan juga wawancara kesehatan menyangkut riwayat kesehatan dan kontak fisik selama di Arab Saudi, termasuk keluhan adanya demam, batuk, suhu tinggi, dan sesak nafas,” jelas Arfi.

Setelah pemeriksaan, KKP akan memberikan status clear screening bagi mereka yang dinilai lulus pemeriksaan kesehatan. Sedang bagi orang yang ditemukan tanda-tanda Covid-19, mereka akan dirujuk ke rumah sakit.

Jemaah umrah yang statusnya clear screening, akan didata identitasnya dan diminta melakukan isolasi diri selama 14 hari. KKP akan mengirimkan data identitas jemaah tersebut ke Dinas Kesehatan Kab/Kota tempat domisili mereka untuk dilakukan proses pemantauan kesehatan.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Gelar Istigasah dan Doa Bersama Secara Online untuk Keselamatan Negeri

“Tidak ada karantina bagi jemaah, mengingat di Bandara Soetta tidak ada tempat karantina,” tandasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler