Network
BANDUNG, (PRFM) – Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali memaparkan WNI yang melakukan ibadah umrah dan overstay di Arab Saudi sudah dipulangkan ke tanah air, Minggu (15/3/2020) dini hari waktu Indonesia. Sebanyak 125 orang WNI yang overstay dan 55 orang jemaah umrah asal Indonesia dilaporkan dalam kondisi sehat.
Diketahui sejak adanya penangguhan sementara kedatangan umrah dari sejumlah negara di seluruh dunia termasuk Indonesia, tercatat sekira 35 ribu orang jemaah asal Indonesia yang melakukan ibadah umrah.
“Jemaah umrah dari Indonesia tadi malam penerbangan terakhir dari Jeddah. Menurut data yang kami terima, semalam terakhir pemulangan. Untuk sementara data yang kami terima jemaah umrah sejak tanggal 7 sejak ada penangguhan umrah itu sekitar 35 ribu dan semalam terakhir jemaah umrah ada sekitar 55 orang dan WNI yang over stayed diperkirakan ada 125 orang dan semalam sudah dipulangkan,” papar Endang saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu (15/3/2020).
Baca Juga: Pengusaha Travel Umrah Ini Putuskan Batal Gelar Manasik Demi Cegah Penyebaran Virus Corona
Selain itu, Endang menegaskan, Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan keputusan terkait dengan berapa lama penangguhan kegiatan umrah. Hal itu sekaligus mematahkan informasi yang menyebut bahwa jemaah Indonesia ditunda keberangkatannya selama satu tahun.
“Penyataan bahwa umrah yang ditangguhkan selama satu tahun itu tidak benar. Yang terjadi adalah bahwa pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan keputusan resmi terkait sampai kapan penangguhan umrah itu dilakukan,” ungkapnya.
Di samping itu, perihal ibadah haji, hingga saat ini Pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan sarana prasarana penunjang di Arab Saudi bagi para jemaah. Di antaranya, tempat menginap, catering dan transportasi darat.
Baca Juga: Jemaah di Arab Saudi Bakal Dipulangkan pada 15 Maret 2020
“Dalam kaitan ibadah haji pemerintah Arab Saudi masih on going process. Kami juga dari Pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan sarana prasarana di Arab Saudi salah satunya hotel untuk para jemaah baik di Mekkah maupun Madinah kemudian catering dan transportasi darat, tapi sampai saat ini sampai proses,” ujarnya.
