1. Esotropia akomodatif
Salah satu mata akan melihat ke depan, tapi mata yang lain bergerak ke arah dalam.
Akibatnya mata membutuhkan usaha lebih untuk bisa fokus melihat benda di sekitar. Banyak terjadi pada anak lebih dari 2 tahun dan pada pasien dengan hipermetropi (rabun dekat).
2. Eksotropia intermiten
Kedua mata tidak dapat bergerak secara bersamaan, salah satu mata akan fokus pada objek atau bergerak ke arah tertentu, sedangkan mata lainnya bergerak ke arah berbeda. Eksotropia intermiten dapat terjadi pada berbagai usia.
3. Esotropia infantil
Kondisi yang banyak ditemukan pada bayi berusia kurang dari 6 bulan.
Kondisi ini ditandai dengan mata yang bergerak ke arah dalam. Pergerakan mata ke arah dalam awalnya terjadi sesekali saja, tapi lama-lama akan berlangsung permanen.
Itulah 3 jenis juling atau strabismus yang harus ditangani secepat mungkin agar hasil pengobatan lebih efektif. Pengobatan ditujukan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi seperti ambliopia atau kebutaan permanen.
Pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi anak, beberapa pengobatan yang biasanya dilakukan diantaranya: