Bahaya Rokok Elektrik untuk Kesehatan, Ternyata Mengandung Propilen Glikol

8 November 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi rokok elektrik. /pixabay.com/AND-ONE


PRFMNEWS – Saat ini keberadaan rokok elektrik semakin mudah didapatkan di pasaran, bahkan menjadi tren di kalangan kawula muda.

Penemuan rokok elektrik dimulai pada tahun 1963, kemudian berkembang pada tahun 2003 hingga saat ini.

Banyak penggunanya yang mengira bahwa rokok elektrik tidak membahayakan dibandingkan dengan rokok konvensional.

Baca Juga: Apakah Rokok Elektrik Berpotensi Sebabkan Gagal Ginjal Akut? Begini Penjelasannya

Disampaikan oleh World Health Organization (WHO), kandungan rokok elektrik juga berbahaya bagi kesehatan. Bahkan banyak produk rokok elektrik yang mengklaim tak mengandung nikotin, namun ternyata mengandung nikotin.

Nikotin bisa membuat perokok ketagihan dan sulit untuk berhenti. Nikotin dengan cepat sampai ke otak dan menghasilkan dopamin. Dampak dari dopamin bisa membuat senang, semangat, percaya diri dan fokus. Seiring waktu, otak mendambakan perasaan tersebut sehingga konsumsi rokoknya terus meningkat.

Kandungan rokok elektrik disampaikan oleh P2PTM Kemenkes di antaranya:

- Nikotin
Nikotin bisa menyebabkan kecanduan, nafas menjadi pendek, kerusakan paru, penyempitan pembuluh darah, mengganggu perkembangan anak dan remaja, membahayakan janin dan lainnya.

Baca Juga: Ini 4 Alasan Presiden Jokowi Resmi Naikkan Tarif Cukai Tembakau, Harga Rokok Siap-siap Melejit

- Propilen glikol
Propilen glikol bisa menyebabkan iritasi mata dan paru – paru serta gangguan pernafasan.

- Diasetil
Diasetil digunakan pada penambah rasa rokok elektrik yang bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis.

- Pemicu kanker
Kandungan Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA), Diethylene Glycol (DEG), otoluidine, acrolein, naphylamine dan formaldehyde bisa menjadi pemicu terjadinya kanker.

Baca Juga: Bahaya! inilah 3 Efek Tidak Baik Rokok Pada Penderita Diabetes, Salah Satunya Menurunkan Usia Harapan Hidup

Tak hanya penggunanya, rokok elektrik juga bisa berbahaya bagi orang yang ada di sekitarnya seperti ibu hamil, anak – anak, orang tua dan orang disekitarnya.

Hal tersebut dikarenakan kandungan pada rokok elektrik juga bisa terdapat pada aerosol yang dihasilkan. Bahkan meskipun partikelnya sangat halus.

Kemenkes menyediakan layanan untuk membantu perokok yang telah kecanduan dan ingin berhenti. Dengan cara menghubungi Layanan Konsultasi Berhenti Merokok QUITLINE.INA di 0-800-177-6565 (free call service).***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler