KPAID Tasikmalaya Sebut Belum Ada Rencana Damai Kasus Perundungan Anak SD Dipaksa Setubuhi Kucing

23 Juli 2022, 14:10 WIB
Ilustrasi perundungan terhadap anak. /Pixabay/geralt


PRFMNEWS - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto menyebut belum ada rencana dari pihaknya untuk membuat kasus perundungan anak SD di Tasikmalaya berakhir damai.

Hal ini menanggapi harapan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang ingin kasus tersebut diakhiri dengan damai antara keluarga korban dan pelaku.

"Sampai sekarang belum (rencana damai), tentu ini kita sambut baik saran dari Wakil Gubernur, tapi ini tahapan sudah berjalan dan ini jadi perhatian publik," ungkap Ato di Kantor KPAID Tasikmalaya, Sabtu 23 Juli 2022.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Harap Kasus Perundungan Anak SD Dipaksa Setubuhi Kucing Bisa Berakhir Damai

Ato sendiri berharap proses hukum yang kini tengah berjalan di Polres Tasikmalaya dapat segera terselesaikan.

"Kita berharap proses hukum kini berjalan di polres Tasikmalaya bisa lebih cepat," ucapnya.

Kendati demikian, apapun nanti hasil akhir dari penyelesaian kasus ini, Ato tetap akan mengedepankan keputusan yang ramah anak. Pasalnya diketahui, pelaku perundungan adalah sesama teman korban yang masih anak-anak.

sBaca Juga: Kasus Anak SD Dipaksa Setubuhi Kucing, Ridwan Kamil Minta Pelaku Diberi Sanksi Walau Masih di Bawah Umur

"Esensinya adalah yang terbaik, islah terbaik, artinya apapun hasilnya kami akan tetap mengedepankan ramah anak," tegasnya.

Ditanya soal ada tidaknya persetubuhan dalam video, Ato mengungkapkan pihaknya belum bisa memastikan karena dalam video tidak tampak jelas.

Menurutnya, harus seorang ahli yang bisa memastikan apakah benar-benar persetubuhan dengna kucing atau bukan.

Baca Juga: DPRD Jabar Berharap Kasus Perundungan Siswa SD di Tasikmalaya Tidak Terulang Kembali

Sehingga untuk saat ini, komisi perlindungan anak menyebut kasus ini sebagai perundungan cabul atau asusila.

"Tafsiran berbeda, dan apakah ada persetubuhan itu harus ahli yang menyampaikan. Kalau bulliying dari data kami terima itu ada pasti ada," ungkapnya.

Baca Juga: Soal Anak SD Dipaksa Setubuhi Kucing di Tasikmalaya, Polisi Periksa 15 Saksi dan Libatkan Tokoh Agama

Terkait kondisi keluarga korban, Ato mengatakan mereka sudah mengalami perbaikan, termasuk pelaku.

"Kami masih konsentrasi pada pendampingan kondisi korban dan pelaku, hari ini alhamdulillah kondisi korban dan pelaku sudah mengalami perbaikan signifikan," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler