Pemkot Sebut Harga Telur di Kota Bandung Mulai Turun Usai Sempat Naik Karena Berbagai Faktor

17 Mei 2023, 08:45 WIB
Pedagang Telur Ayam di Pasar Antri, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu 22 September 2021 /Budi Satria/PRFMNEWS.

PRFMNEWS – Pemerintah kota (Pemkot) Bandung menyampaikan harga telur ayam ras di pasaran sudah mulai turun dan berangsur normal kembali.

Harga telur ayam ras di Kota Bandung berangsur normal setelah sebelumnya sempat naik selama dua pekan ke belakang.

Kabar harga telur ayam ras mulai turun disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah.

Baca Juga: Pilihan Transportasi Umum ke Bandara Kertajati dari Berbagai Kota, Lengkap Tarif yang Perlu Disiapkan

"Sudah dua mingguan harga telur ayam ras mengalami kenaikan. Seminggu setelah Lebaran masih Rp27.000 - Rp28.000/kg. Bahkan saya terakhir cek di toko ritel itu Rp27.100/kg. Tapi, selama 2 - 3 hari ini harga telur di tingkat distributor Kota Bandung sudah mengalami penurunan," kata Elly Wasliah, Selasa 16 Mei 2023.

Saat ini, lanjut Elly, di beberapa distributor harga telur berkisar Rp30.500/kg. Menurut pantauan 16 Mei 2023, Elly mendapat data harga telur di tingkat distributor ada sudah mengalami penurunan Rp29.800/kg.

"Sudah ada penurunan dari tiga hari yang lalu di tingkat distributor sebanyak Rp1.200,” ujarnya.

Baca Juga: Mau Sewa Kereta Luar Biasa KAI untuk Rombongan Seperti SMAN 3 Bandung yang Viral? Begini Caranya

Harga telur di distributor berangsur turun

Menurut Elly, kondisi harga di tingkat distributor yang semakin membaik maka berpengaruh pada tidak lama lagi pedagang telur di Kota Bandung akan ikut menurunkan harga jualnya.

"Jika melihat kondisi sebentar lagi akan berangsur normal. Harga acuan untuk telur ayam ras berdasarkan peraturan badan pangan nasional RI Nomor 5 Tahun 2022, harga telur ayam ras Rp27.000/kg," ungkapnya.

Elly menambahkan, sebelumnya kenaikan harga telur rata-rata di pasar menembus angka Rp33.000/kg.

Dia menyatakan pasokan terbesar telur ke Kota Bandung berasal dari Blitar, Jawa Timur. Jumlah distributor telur Blitar kurang lebih 30 orang.

Baca Juga: Menteri yang Nyaleg Tidak Perlu Mundur dari Jabatan, Hanya Perlu Cuti saat Kampanye

"Pasokan telur dari Blitar kurang lebih 60 persen. Sedangkan sisanya 40 persen pasokan dari Semarang, Medan dan Jabar (Ciamis, Tasik, Cianjur, Kabupaten Bandung)," paparnya.

Menurutnya ada tiga faktor yang mengakibatkan kenaikan harga telur sempat terjadi di Kota Bandung hingga mencapai Rp33.000/kg.

Pertama, di Jawa Timur permintaan sedang meningkat memenuhi bantuan sosial (bansos), salah satunya pengadaan telur.

Lalu faktor kedua, ada peningkatan di daerah produsen karena banyak pihak yang mengadakan tasyakuran dan halal bi halal.

"Kemudian faktor ketiga adalah kenaikan harga pakan konsentrat ternak dampak dari bahan baku pakan yang naik," terangnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler