Indonesia Resmi Memulai Uji Klinis Tahap Tiga Vaksin Covid-19

- 11 Agustus 2020, 18:36 WIB
Presiden Jokowi saat meminjau fasilitas produksi vaksin di Bio Farma, Bandung pada Selasa 11 Agustus 2020.
Presiden Jokowi saat meminjau fasilitas produksi vaksin di Bio Farma, Bandung pada Selasa 11 Agustus 2020. /Dok Bio Farma.

PRFMNEWS - Uji Klinis Tahap Tiga Vaksin Covid-19, secara resmi dimulai di Indonesia, pada tanggal 11 Agustus 2020.

Kegiatan ini, ditandai dengan peninjauan fasilitas dan kapasitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma, dan Penyuntikan Perdana Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad) yang disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dalam kesempatan ini, Jokowi menyempatkan diri untuk melihat persiapan fasilitas produksi vaksin Covid-19, serta melihat uji swab dan penyuntikan perdana kepada 19 relawan yang dilaksanakan di FK Unpad.

 

Baca Juga: Ini Skema Pencairan Bantuan Rp600 Ribu dari Pemerintah

Kedatangan Joko Widodo ke Bandung dalam kegiatan ini, turut didampingi jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju antara lain, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN sekaligus sekaligus Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN), Erick Thohir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala Badan POM, Penny K Lukito, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Joko Widodo beserta rombongan, diterima langsung oleh Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.

“Kita bangga dengan kemampuan perusahaan BUMN, Bio Farma yang bekerjasama dengan lembaga Sinovac asal China karena sudah memasuki uji klinis tahap ketiga. Tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang sudah mencapai uji klinis hingga tahap ini," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip PRFMNews.id dari keterangan resmi Bio Farma.

Erick Thohir mengucapkan terima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac, serta FK Unpad yang bisa mewujudkan tahapan krusial dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

Sementara itu, Honesti Basyir dalam sambutannya mengatakan dunia saat ini sedang membutuhkan vaksin Covid-19, dari ratusan lembaga penelitian yang mengembangkan vaksin Covid-19, tidak banyak lembaga penelitian yang sudah sampai pada tahapan uji klinis fase 3, salah satunya adalah Sinovac dari China.

Baca Juga: Pelibatan TNI Dalam Pengawasan Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 Sudah Sesuai Undang-undang

“Diperlukan uji klinis tahap tiga sebelum vaksin Covid-19 ini bisa diproduksi, Uji klinis merupakan tahapan yang perlu dilalui untuk semua produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin. Demikian juga dengan Uji klinis vaksin Covid-19, yang sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali, mulai dari uji pre-klinis, Uji klinis tahap 1 hingga Uji Klinis tahap 2 di China dan hasilnya sudah diketahui oleh Badan POM RI,” ujar Honesti.

Bio Farma dengan Sinovac, memiliki kesamaan platform antara vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac, dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksinya yaitu inactivated vaccine. Selain kesamaan platform, alasan pemilihan sinovac adalah karena mereka memiliki pengalaman dalam hal pengembangan vaksin dalam kondisi pandemi, seperti pembuatan vaksin SARS.

Perusahaan Sinovac juga sudah mempunyai produk yang memenuhi Pre-qualifikasi WHO. Hal lainnya adalah ada kerjasama yang dilakukan bersama Bio Farma dalam hal produksi vaksin Lain.

Dalam uji klinis 3 vaksin Covid-19 tersebut, Bio Farma akan bekerja sama dengan Tim Peneliti Uji Klinis fase 3 FK Unpadd Bandung selama enam bulan kedepan. Apabila Uji Klinis Fase 3 berjalan lancar, maka berikutnya adalah regristrasi ke Badan POM.

 

Baca Juga: Update Harga HP iPhone Agustus 2020 Mulai dari Rp6 Jutaan Sampai Rp18 Jutaan

“Indonesia melalui Bio Farma, sudah mempersiapkan fasilitas produksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas maksimal sebanyak 100 juta dosis, dan pada akhir Desember 2020, akan ada tambahan kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis. Mudah – mudahan kapasitas yang kami miliki ini, dapat membantu pemerintah RI dalam menghadapi dan mengatasi pandemi Covid-19 melalui produksi vaksin Covid-19”, ujar Honesti.

Kapasitas yang ada di Bio Farma untuk produksi vaksin Covid-19 ini, akan memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah ada di lahan Bio Farma, sehingga tidak perlu melakukan tambahan investasi untuk memproduksi vaksin Covid-19 ini.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x