19 Relawan di Bandung Mendapat Suntikan Pertama Uji Klinis Vaksin

- 11 Agustus 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /.*Dok PRFM

PRFMNEWS - Sebanyak 19 relawan vaksin Covid-19 mendapat penyuntikan pertama di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa 11 Agustus 2020.

Penyuntikan pertama itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil mengatakan, awalnya ada 21 relawan yang akan disuntik vaksin hari ini, namun yang datang hanya 19 relawan.

 

Baca Juga: Ini Skema Pencairan Bantuan Rp600 Ribu dari Pemerintah

"Sudah, tadi 19 sesuai dengan swab kemarin, kemarin kan 21 diswab, tapi yang datang 19, mungkin yang tadi satu kurang sehat," ujar Kusnandi, saat ditemui di RSP Unpad, Bandung, Selasa 11 Agustus 2020.

Kusnandi menjelaskan, setelah mendapat suntikan pertama, selama 14 hari kedepan 19 relawan itu harus kembali datang ke RSP Unpad untuk mendapat suntikan kedua. Setelah mendapatkan dua kali suntikan vaksin, pengecekan akan di lakukan enam bulan kemudian.

"Jadi habis dua kali suntik diambil darah, terus akhirnya diperiksa lagi darahnya," katanya.
Dalam uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga ini, Kusnandi menyebut ada dua efek samping yang akan dirasakan relawan yakni lokal dan sistemik.

"Kalau lokal bengkak, berapa besar bengkaknya, nanti kita lihat, kalau sistemik, panas, berapa panasnya, jadi gitu, mereka semua lapor," ucapnya.

 

Baca Juga: Update Harga HP iPhone Agustus 2020 Mulai dari Rp6 Jutaan Sampai Rp18 Jutaan

Kusnandi pun memastikan tidak ada istilah gagal dalam uji vaksin ini, karena merupakan uji klinis tahap ketiga. Dengan kata lain, uji klinis hari ini tidak akan mungkin di lakukan jika uji klinis serupa di tahap satu dan dua menyisakan efek samping serius.

Selain di Indonesia, ada sejumlah negara lain seperti India, Brazil, Bangladesh dan Turki yang sama-sama mengembangkan vaksin Covid-19. Lagi pula, kata Kusnandi, yang menentukan gagal atau tidaknya vaksin itu merupakan WHO.

"Tidak ada orang yang bisa ngomong ini gagal, yang bisa cuma WHO, karena kalau vaksin itu komitmen global, karena akan diberikan kepada semua orang, jadi yang bertanggung jawab adalah WHO, makanya di beberapa tempat," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x