Baca Juga: Ingin Badan Sehat? Ubah Isi Kulkas dengan Makanan Ini, Kata dr Zaidul Akbar
"Kami terus berkomunikasi tentang jadwal ini secara internsif dengan mitra kami, baik dari maskapai Saudi Airlines maupun Garuda sebagai provider yang bekerjasama dengan kemenag tahun ini," ujar Hilman.
Terkait keterlamatan tersebut, pihaknya akan menyampaikan berbagai dampaknya kepada pihak terkait. Hal tersebut juga telah tertuang dalam kontrak. Tentunya provider atau maskapai harus juga bertanggung jawab mengatasi kendala yang terjadi. Tidak hanya di Arab Saudi tetapi juga saat di debarkai tanah air karena jemaah berasal dari berbagai provinsi dan kabupaten.
"Alhamdulillah untuk kasus di Jedah baik itu akomodasi hotel dan makannya disediakan oleh pihak Garuda. Semua tentu menjadi catatan. Kami ingin memastikan jadwal terkunci dengan baik. Yang jelas jemaah jangan sampai dirugikan," tuturnya.
Sementara itu, proses pemulangan lima kloter awal jemaah gelombang 2 di Bandara Amir Mohamad bin Abdul Aziz Madinah berlangsung lancar.
Meskipun begitu, masih banyak jemaah yang membawa barang bawaan ke dalam kabin lebih banyak dari yang telah ditentukan. Akibatnya banyak jemaah terpaksa meninggalkan sebagian barang-barangnya di bandara karena tidak bisa masuk dalam tas tentengan.
Para jemaah pun menyangkan tidak bisa membawa barang yang telah dibelinya di tanah suci.
Namun, mereka tidak bisa berbuat banyak karena aturannya seperti itu. Meskipun begitu mereka mengaku senang karena akan segera berkumpul dengan keluarganya di tanah air.***