Disebut Lebih Cepat Menular, Dokter Ini Ungkap Gejala Pasien Covid-19 Varian Omicron

- 30 November 2021, 19:15 WIB
Ilustrasi virus Covid-19 varian terbaru yakni Omicron.
Ilustrasi virus Covid-19 varian terbaru yakni Omicron. /PublicDomainPictures / PIXABAY.

PRFMNEWS – Disebut sebagai varian baru corona yang lebih cepat menular, penyebaran Omicron kini jadi perhatian dunia. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian Omicron masuk daftar variant of concern (varian corona yang harus diwaspadai).

Baru-baru ini, seorang dokter di Afrika Selatan mengungkap bahwa gejala varian Omicron sejauh ini tergolong ‘sangat ringan’ dan dapat dirawat di rumah. Ia adalah Dr. Angelique Coetzee, seorang dokter sekaligus Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan.

Melansir situs Reuters, Coetzee menjadi dokter yang pertama kali mencurigai gejala pasien positif Covid-19 yang berbeda dengan pasien lain yang ia pernah tangani pada Minggu, 14 November 2021.

Baca Juga: WHO : Corona Varian Omicron Dilaporkan Meningkatkan Risiko Reinfeksi Penyintas Covid-19

Coetzee menyebutkan, jika dirinya melihat tujuh pasien yang dirawat di kliniknya memiliki gejala berbeda dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19 varian Delta meskipun ‘sangat ringan’.

Salah seorang pasien tersebut datang ke kliniknya pada 18 November 2021 dan melaporkan bahwa ia merasa sangat lelah selama dua hari terakhir disertai nyeri tubuh dan sakit kepala.

"Keluhan klinis yang paling dominan adalah kelelahan yang parah selama satu atau dua hari. Mereka juga mengaku sakit kepala dan tubuh pegal-pegal," tutur Coetzee.

Baca Juga: Varian Omicron Menyebar di 16 Negara, Begini 4 Upaya Pemerintah Cegah Varian Corona Baru Masuk Indonesia

Saat itu, Coetzee belum bisa memastikan apakah pasien tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 mengingat gejala yang disebutkannya masih sangat umum.

"Gejala pada saat itu sangat terkait dengan infeksi virus normal. Dan kami belum bisa memastikan positif Covid-19 hanya dalam waktu delapan hingga 10 minggu terakhir, kami akhirnya memutuskan untuk melakukan tes," kata Coetzee.

Dari hasil tes, dikabarkan pasien itu terkonfirmasi positif Covid-19 termasuk anggota keluarganya yang lain, tapi belum mengetahui varian corona apa yang menyerang mereka.

Baca Juga: Satgas Keluarkan Surat Edaran Terbaru Mengenai Prokes Perjalanan Internasional Usai Penemuan Virus Omicron

Pada hari yang sama, banyak pasien datang dengan keluhan gejala yang sama. Saat itulah Coetzee menyadari ada ‘sesuatu yang lain terjadi’. Sejak hari itu, dia melihat dua hingga tiga pasien datang setiap hari dengan gejala yang sama.

"Kami sudah melihat banyak pasien positif Delta selama gelombang ketiga. Dan gejala baru dari para pasien ini tidak sesuai dengan gejala pasien Delta yang pernah saya rawat," ucap Coetzee.

"Sebagian besar dari mereka mengeluhkan gejala yang sangat-sangat ringan. Sejauh ini mereka cukup lakukan rawat jalan di rumah," kata Coetzee melanjutkan.

Baca Juga: Ada Varian Omicron, Pemerintah Sigap Lakukan Pencegahan dengan Cara ini

Coetzee, yang juga anggota Komite Penasihat Menteri Kesehatan Bidang Vaksin mengatakan, berbeda dengan Delta, pasien tersebut tidak melaporkan kehilangan penciuman atau rasa dan tidak ada penurunan kadar oksigen yang signifikan.

Menurut Coetzee, sejauh ini pasien yang diketahui positif varian Omicron didominasi oleh mereka yang berusia 40 tahun atau lebih muda. Hampir setengah dari pasien dengan gejala Omicron yang ia rawat belum lakukan vaksinasi Covid-19.

Diketahui pula, Dr. Angelique Coetzee merupakan tenaga medis yang melaporkan pertama kali temuan pasien positif Omicron ke Institut Nasional Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan pada 25 November, dari sampel yang diambil di laboratorium pada 14-16 November 2021.

Terkait apakah varian Omicron benar memiliki daya tular yang lebih cepat dari Delta, Coetzee menyebut jika itu masih harus menunggu hasil penelitian lebih lanjut dari para ahli mikrobiologi dan virologi.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x