Pilkada 2020, dr Tirta: Kalau Gagal Kita Akan Jadi Olok-olokan Bertahun-tahun

- 25 November 2020, 14:03 WIB
POTRET dr. Tirta.
POTRET dr. Tirta. /instagram/dr.tirta

PRFMNEWS - Penyelenggaraan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 harus benar-benar mengutamakan protokol kesehatan agar tidak membuat penyebaran semakin luas.

Relawan Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi bahkan menilai Pilkada tahun ini terkesan dipaksakan tetap bergulir di tengah pandemi yang belum mereda.

Hal ini ia sampaikan dalam Webinar dengan tema “Optimalisasi Penegakan Protokol Kesehatan pada Pilkada Serentak 2020 di Jawa Barat” yang digelar Progressive Democracy Watch (Prodewa), Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: dr Tirta Sebut Satgas Covid-19 Saat Ini Tidak Punya ‘Taring’

Ia pun memberikan lima catatan pentingnya, pertama yaitu tidak ada payung hukum jelas dan tegas terkait pembubaran kerumunan yang disebakan adanya kampanye ataupun pelanggaran protokol kesehatan lainnya.

"Yang kedua, cuman Indonesia aja yang petugas KPPS-nya nggak di SWAB Antigen, ini sama aja kaya nyetor nyawa. Yang ketiga, pernah di cek nggak kita buat video simulasi pencoblosan, warga ga ngerti, jujur ga ngerti," ujar Tirta.

Tirta melanjutkan, catatan keempatnya yakni banyak paslon tidak bisa menahan diri dengan mengundang banyak massa dalam kampanye.

"Paslon ini selalu menganggap dangdutan, konser, bagi sembako bisa menarik publik. Kita harus nahan diri bahwa pengumpulan masa itu bahaya," ucapnya.

Baca Juga: Saran Dokter Tirta Bagi Warga Jabar Jelang Libur Panjang Natal dan Tahun Baru: Tolong Jaga Lansia

Baca Juga: Ada Menterinya Ditangkap KPK, Presiden Tegaskan Pemerintah Mendukung Upaya Pemberantasan Korupsi

Sementara catatan kelima ini cukup penting, sebab jika Pilkada 2020 sukses, Indonesia akan jadi percontohan di Asia Tenggara. Namun kalau gagal, Indonesia akan menjadi bahan olokan bertahun-tahun oleh dunia.

"Tapi kalau gagal kita akan jadi olok-olokan bertahun-tahun dan ini akan bahaya,” tegasnya.

dr. Tirta meminta KPU dan Bawaslu, berkoordinasi dengan Pemprov dan Satgas Covid-19 di daerah untuk lebih serius melakukan penegakakan protokol kesehatan, dengan tidak menganggap enteng nyawa manusia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengajak semua pihak untuk memperhatikan protokol kesehatan dalam pelaksanaan Pilkada kali ini.

Ia juga meminta tindakan dan teguran tegas dari aparat dan petugas kepada peserta Pilkada yang melanggar protokol kesehatan.

“Kalau dulu Pilkada slogannya selalu pilkada aman dan damai. Tetapi sekarang karena ada suasana seperti (Covid-19) ini, maka disamping pilkada aman dan damai juga ditambah pilkada yang sehat,” pintanya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah