Network
PRFMNEWS - Relawan Covid-19, dr Tirta Mandira Hudhi menyebut Satuan Tugas Penanganan Covid-19 atau Satgas Covid-19 saat ini tidak memiliki “taring”.
Menurut dr Tirta, Satgas Covid-19 saat ini tidak tegas dalam melakukan edukasi protokol kesehatan maupun tebang pilih dalam menjatuhkan sanksi.
Saat On Air bersama Radio PRFM 107.5 News Channel pada Kamis 19 November 2020, dr Tirta menilai ketegasan Satgas Covid-19 mulai memudar selepas Agustus 2020.
Baca Juga: PB IDI Tanggapi Gelaran Libur Panjang di Akhir Tahun dengan Data: Ada Fenomena Menarik
"Satgas Covid-19 itu saya lihat tegas hanya sampai akhir Agustus 2020. Akhir-akhir ini Satgas Covid-19 sudah tidak ada taringnya,” katanya.
Lebih lanjut, dr Tirta menyatakan Satgas Covid-19 saat ini seolah kehilangan esensi sejati mereka sebagai agen perubahan perilaku masyarakat di tengah pandemi.
Salah satu esensi Satgas Covid-19 yang dirasa dr Tirta telah hilang yakni edukasi terhadap masayarakat terkait protokol kesehatan.
Baca Juga: Saran Dokter Tirta Bagi Warga Jabar Jelang Libur Panjang Natal dan Tahun Baru: Tolong Jaga Lansia
"Satgas Covid-19 itu harus masif melakukan edukasi. Kalau Satgas Covid-19 sudah mulai tidak aktif lagi melakukan edukasi protokol kesehatan, akan berakibat pada tindakan represif,” tambahnya.
Ketegasan Satgas Covid-19 pernah dirasakan dr Tirta saat masih tergabung dalam satuan tugas yang melibatkan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut.
Baca Juga: Kota Bandung Terancam Zona Merah Lagi, Pemkot Pastikan Ruang Publik Ditutup Untuk Warga
Seperti diketahui, dr Tirta dikeluarkan dari Satgas Covid-19 pada Juni 2020 lalu. Kala itu, dr Tirta dianggap melanggar protokol kesehatan karena berfoto menggunakan masker bersama warga di salah satu rumah makan namun tidak jaga jarak.
“Saya disanksi dan dicopot dari Satgas Covid-19. Saya terima keputusan itu. Tapi saat ini masyarakat bisa lihat sendiri bagaimana Satgas Covid-19. Kerumunan dibiarkan begitu saja,” tukasnya.***
