Pengirim Sate Beracun yang Sebabkan Seorang Anak Meninggal Dunia Berhasil Ditangkap, Ternyata Asal Majalengka

4 Mei 2021, 09:20 WIB
NA, pelaku pengirim sate beracun yang sebabkan seorang anak pengemudi ojol meninggal dunia ternyata berasal dari Majalengka /ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

PRFMNEWS - Beberapa waktu lalu beredar cerita viral di mana seorang anak pengemudi ojek online (ojol) di Bantul, Yogyakarta, meninggal dunia usai memakan satai atau sate beracun.

Pascakejadian itu, jajaran kepolisian langsung melakukan pendalaman dan berhasil menangkap seorang perempuan berinisial NA pada Jumat 30 April lalu yang diduga kuat pengirim satai beracun itu.

"Setelah kita lakukan penyelidikan selama empat hari kemudian kita bisa mengerucut kepada salah satu tersangka, dan berhasil kita amankan pada Jumat (30/4)," kata Dirreskrimum Polda Yogyakarta Kombes Pol Burkan Rudy Satria saat menggelar konferensi pers Senin kemarin sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Begini Penjelasan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Soal Larangan Mudik Lokal

NA, kata Rudy merupakan seorang karyawan swasta asal Majalengka, Jawa Barat yang ngekos di sekitaran Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

Saat ini, NA ditahan di Polres Bandung untuk menunggu proses hukum selanjutnya.

Pada saat NA ditangkap di kosannya, petugas turut mengamankan beberapa barang bukti mulai dari sepeda motor, helm, dan sendal jepit.

Baca Juga: Viral Suami Tusuk Istri Pakai Pisau di Sebuah Gang, Pelaku kini Terancam 5 Tahun Penjara

"Kemudian ada beberapa plastik kresek berisi enam tusuk satai dan lontong yang sudah bercampur saus kacang yang tidak kita bawa, kemudian uang sebesar Rp30.000 yang digunakan untuk bayar ojek online dan sebuah handphone," jelas Rudy.

Sebelumnya, pada Seninm 25 April 2021 lalu NA mendatangi seorang pengemudi ojek online untuk mengantar dua dus makanan yang berisi satai ayam dan juga makanan ringan.

Pada saat itu NA tak memiliki aplikasi ojek online, sehingga meminta pengantaran paket secara offline.

Baca Juga: PSSI Rencanakan Kick Off Liga 1 Dimulai 3 Juli 2021

"Ketika meminta dikirimkan ini yang bersangkutan mengatakan tidak punya aplikasi online, sehingga meminta dengan cara offline ke alamat tertentu di daerah kecamatan Kasihan, Bantuk, dengan mengatakan bahwa makanan tersebut berasal dari Pak Hamid di Pakualaman," jelasnya.

Makanan yang dibawa sopir ojol itu ditolak oleh orang yang ada di alamat pengiriman.

akhirnya dua paket makanan itu dibawa pulang oleh ojol tersebut dan diberikan kepada anak dan istrinya.

Baca Juga: Kembali Ingatkan Warganya untuk Tidak Mudik, Ridwan Kamil: Keselamatan Jiwa Orang Tua Lebih Utama

"Sampai di rumahnya makanan sebagian dimakan oleh istrinya dan ada yang dimakan anaknya yang besar dan kecil, namunn yang dimakan anak kecil ini menyebabkan meninggal dunia si anak," pungkasnya.****

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler