Di Tengah Perjuangan Melawan Covid-19, Kemenkeu Potong Insentif Nakes Hingga 50 Persen

4 Februari 2021, 12:28 WIB
Menkeu akan pangkas insentif nakes yang tangani Covid-19 /Kemenkeu.go. Id

PRFMNEWS - Di tengah pergulatan dengan covid-19 yang belum juga mereda, Kementerian Keuangan (Kemnkeu) memotong insentif tenaga kesehatan yang menangani covid-19 hingga 50 persen.

Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan jika insentif itu bisa kembali diberikan seperti semula jika memang ada kebijakan baru.

"Dapat diperpanjang kembali jika ada kebijakan baru terkait penanganan pandemi covid-19," kata Sri Mulyani dalam surat yang ditujukan kepada Menkes sebagaimana dilaporkan ANTARA.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak Dibarengi Lonjakan Limbah Medis

Dalam surat itu disebutkan jika insentif tenaga kesehatan yang menangani covid-19 menjadi Rp7,5 juta perbulan untuk dokter spesialis, kemudian Rp6.250.000 untuk dokter spesialis yang masih berstatus peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS).

Lalu untuk dokter umum dan dokter gigi mendapat insentif Rp5 juta, perawat dan bidan Rp3.750.000 perbulan, dan tenaga kesehatan lainnya Rp2,5 juta.

Padahal sebelumnya, dalam Keputusan menteri Kesehatan pada tahun 2020 yang ditandatangani Terawan Agus Puttranto, insentif bagi dokter spesialis adalah Rp15 juta perbulan.

Baca Juga: Larangan WNI Masuk Arab Saudi Berlaku Sejak Kemarin Hingga Waktu yang Belum Ditentukan

Baca Juga: Pemprov Jabar Targertkan 80 Persen Warga Jabar Disuntik Vaksin Covid-19 dalam Waktu Setahun

Sementara untuk dokter umum dan dikter gigi adalah Rp10 juta perbulan, bidan dan perawat Rp7,5 juta perbulan, dan tenaga medis lainnya Rp5 juta perbulan.

Sementara untuk santunan kematian masih di angka yang sama yakni Rp300 juta perorang.

Terkait hal ini, Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani menegaskan jika pihaknya masih berkoordinasi dengan Kemenkes.

Baca Juga: KABAR BAIK ! Menaker Ida Fauziyah Pastikan Akan Lanjutkan Kartu Prakerja 2021

"Kementerian keuangan bersama Kemenkes masih terus melakukan penghitungan detail rencana belanja detail dengan perkembangan dinamis ini sehingga dukungan untuk penanganan covid-19 dapat terpenuhi di tahun 2021," jelasnya.

Sementara itu berdasarkan data anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, anggaran kesehatan mencapai Rp104,7 triliun.***

 

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler