Kenali Penyebab Difteri Rentan Menyerang Anak Hingga Menelan Korban Jiwa

- 2 Maret 2023, 12:30 WIB
Ilustrasi penyebab penyakit difteri.
Ilustrasi penyebab penyakit difteri. /Centers for Desease Control and Prevention (CDC) via Reuters

PRFMNEWS – Penyakit Difteri bukanlah jenis penyakit baru, bahkan telah ada sejak abad ke 5. Penyebaran difteri bahkan menyebabkan 15 ribu anak meninggal dunia di tahun 1920-an.

Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menghasilkan toksin atau racun. Penyebaran difteri bisa melalui percikan ludah, batuk, makanan yang terkontaminasi dan lainnya.

Gejala difteri muncul 2 sampai 5 hari setelah terinfeksi, namun tidak semua orang yang terinfeksi mengalami gejala. Adapun gejala yang bisa terjadi diantaranya selaput putih di tenggorokan, radang tenggorokan, batuk, hidung berlendir, demam, pucat dan sering berkeringat.

Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan Zona Khusus PKL Masjid Raya Al Jabbar untuk Berjualan Mulai Ramadhan 2023

Kenapa banyak menyerang anak – anak ?

Difteri sebetulnya bisa menyerang semua usia, namun anak – anak lebih rentan terhadap penularan difteri. Hal tersebut dikarenakan sistem kekebalan anak belum terbentuk secara sempurna, sehingga lebih rentan tertular.

Bagaimana mencegah penyakit difteri ?

Sejak belasan ribu korban jiwa yang mayoritas anak terjadi di tahun 1920-an, sejumlah upaya dan percobaan dilakukan bertahun – tahun oleh tenaga ahli.

Hingga muncul vaksin difteri yang akhirnya bisa menekan penyebaran difteri. Indonesia sendiri telah menetapkan vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) salah satu vaksin wajib dan bisa didapatkan secara gratis.

Baca Juga: Ini Isi Surat Manajemen Persija Soal Permohonan Penundaan Pertandingan Lawan Persib Bandung

Setelah terjadi pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu pemberian vaksin untuk anak sempat terjadi keterlambatan. Selain itu, muncul pula kelompok – kelompok anti vaksin yang menyebabkan anak – anak tidak memiliki kekebalan untuk melawan penyebaran difteri.

Selain vaksin upaya pencegahan lainnya antara lain menjaga pola hidup bersih dan sehat serta batasi kontak dengan penderita difteri.

Saat ini penyakit difteri ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan Kabupaten Garut telah ditetapkan sebagai Kasus Luar Biasa (KLB). Pemerintah setempat bersama Pemprov Jabar pun melakukan upaya ORI (Outbreak Response Immunization) Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x