10 Cara Cegah Luka Kaki Susah Sembuh, Pasien Diabetes Gula Darah Tinggi Wajib Taati, Kurangi Risiko Amputasi

- 23 Juni 2022, 16:40 WIB
Cara Cegah Luka Kaki Susah Sembuh, Pasien Diabetes Gula Darah Tinggi dari dr. Ema Surya Pertiwi
Cara Cegah Luka Kaki Susah Sembuh, Pasien Diabetes Gula Darah Tinggi dari dr. Ema Surya Pertiwi //Youtube/Emasuperr

PRFMNEWS - Pasien diabetes atau kencing manis dengan gula darah tinggi wajib menjaga agar kaki tidak luka karena bisa sulit sembuh. Bahkan jika luka diabaikan dalam waktu lama, berisiko ancaman amputasi.

Healthy vlogger dokter Ema Surya Pertiwi bagikan 10 cara mencegah luka pada kaki pasien diabetes dengan gula darah tinggi agar mengurangi risiko infeksi akibat luka tersebut sehingga ancaman amputasi bisa ditangani.

Sepuluh cara cegah terjadinya luka kaki pada penderita diabetes dengan gula darah tinggi dari dr. Ema Surya Pertiwi ini wajib ditaati, baik saat beraktivitas sehari-hari di dalam maupun luar rumah.

Dokter Ema Surya Pertiwi mengatakan, 10 cara mencegah luka di kaki ini juga efektif mengurangi tanda atau gejala gula darah tinggi pada pasien diabetes yang juga kerap muncul di area sekitar kaki.

Baca Juga: Bicara Soal Regulasi Perempat Final Piala Presiden 2022, Robert Alberts: Kami Akan Bermain di Bandung

Melansir laman Kementerian Kesehatan, diabetes dapat menyebabkan dua potensi ancaman pada kaki yang bahkan berpotensi menyebabkan amputasi, yaitu:

1. Kerusakan saraf (neuropati diabetik)

Ketika jaringan saraf di kaki rusak, sensasi rasa sakit menjadi berkurang. Itu sebabnya, kaki dapat terluka atau terpotong tanpa penderita menyadarinya.

2. Mengurangi aliran darah

Diabetes dapat mempersempit pembuluh arteri, sehingga dapat mengurangi aliran darah ke kaki. Kurangnya darah sebagai penyokong nutrisi pada jaringan kaki membuat luka menjadi sulit sembuh.

Baca Juga: Hasil Riset Jenis Vaksin ini Ternyata Tidak Ampuh Lawan Omicron, Tak Cocok Jadi Booster Covid-19?

Luka kecil tersembunyi di bawah kaki juga dapat lebih cepat berkembang menjadi luka besar yang parah. Jika sudah alami infeksi parah dapat menyebabkan dilakukannya amputasi kaki.

Untuk itu, pasien diabetes sangat dianjurkan memeriksa dan merawat kaki, seperti punggung kaki, telapak dan sisi-sisi kaki, serta sela-sela jari untuk mencegah terjadinya luka tanpa disadari.

Mengingat kerusakan saraf kaki pada penderita diabetes bisa mengakibatkan sensasi nyeri akibat luka tak dirasakan sama sekali.

Berikut ini 10 cara mencegah terjadinya luka kaki pada pasien diabetes yang disampaikan dr. Ema Surya Pertiwi, dikutip prfmnews.id dari kanal YouTube Emasuperr:

Baca Juga: Jadwal Lengkap Konser Jakarta Fair Hari ini 23 Juni 2022 Sampai 17 Juli 2022

1. Hindari jalan tanpa alas kaki

Pastikan pasien diabetes selalu memakai alas kaki agar melindungi dari gesekan benda tajam atau lainnya saat berada di dalam maupun luar rumah.

“Hindari hanya memakai kaos kaki saja, atau sandal jepit dengan sol tipis seperti sandal hotel. Biasakan gunakan sandal di manapun untuk mencegah munculnya luka yang tidak disengaja,” ucapnya.

2. Hindari pakai sepatu terlalu ketat

Selain berukuran sempit, jangan gunakan sepatu yang tepinya kasar atau jahitannya tidak rata termasuk sepatu jelly dan hak tinggi sehingga dapat memicu nyeri berlebih di kaki.

Pilihlah memakai sepatu yang terasa nyaman dan empuk dipijak oleh telapak kaki sehingga mencegah lecet.

Baca Juga: Pesawat Susi Air Rute Timika-Dima Alami Kecelakaan, Susi Pudjiastuti Sampaikan Nasib Seluruh Penumpang

3. Periksa sepatu sebelum dipakai

Biasakan periksa dulu sepatu baik secara visual ataupun rasakan bagian dalamnya sebelum dipakai. Hal ini guna mencegah adanya hewan, benda tajam, atau benda tak diinginkan lain yang memicu luka ataupun infeksi pada kaki.

“Biasakan pula memakai kaos kaki di dalam ruangan dingin atau jika bepergian menggunakan sepatu. Karena mampu mencegah suhu berlebih pada kaki dan meminimalkan risiko gesekan dengan alas kaki,” tuturnya.

4. Hindari gunakan kaos kaki ketat

Pastikan menghindari penggunaan kaos kaki ketat bahkan setinggi lutut ataupun kaos kaki/stoking kompresi tanpa ada indikasi medis.

“Stoking kompresi hanya digunakan bagi orang-orang yang memang punya masalah pada aliran darah balik. Pastikan pula mengganti kaos kaki setiap hari untuk meminimalkan risiko infeksi,” ucapnya.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan ini dapat Turunkan Kadar Kolesterol Tinggi

5. Rutin cuci kaki

Cuci kaki setiap hari dengan suhu air yang hangat-hangat kuku, jangan terlalu panas maupun dingin. Lalu keringkan dengan hati-hati, terutama di sela-sela jari kaki untuk menghindari munculnya jamur.

6. Jangan gunakan alat penghangat kaki

Hindari menggunakan alat pemanas ataupun botol air panas untuk menghangatkan kaki. Apalagi ketika nyeri-nyeri atau kesemutan, karena itu bisa meningkatkan risiko trauma pada kaki.

7. Jangan gunakan bahan kimia pada kulit kaki

Pastikan tidak memakai bahan-bahan kimia ataupun plester untuk menghilangkan kulit kapalan, skintech, maupun kutil pada kaki. Hal itu jika dilakukan justru membahayakan kulit.

“Jika tidak ditangani dengan baik dan sembarangan bisa meningkatkan risiko infeksi. Lebih baik konsultasikan dengan dokter untuk menangani permasalahan kulit tersebut,” terangnya.

Baca Juga: Perampokan Distro di Cibogo Kota Bandung, Satu Orang Dibacok

8. Gunakan pelembab di kaki

Jika kulit kaki sering terasa kering, maka gunakanlah pelembab untuk melumasi bagian kulit tersebut agar tak mudah lecet dan luka.

Namun, jangan dioleskan di antara jari-jari kaki karena bisa meningkatkan risiko munculnya jamur.

9. Perhatikan cara potong kuku

Pastikan kuku kaki dipotong dengan lurus, jangan pinggir-pinggirnya ikut dipotong. Karena bisa meningkatkan risiko luka di area pinggir jari kaki sehingga bisa memicu borok di area tersebut.

Baca Juga: Dampak yang Terjadi Jika Luka dan Infeksi Kaki Penderita Diabetes Semakin Parah

10. Hindari pakai sandal terapi

Penggunaan sandal terapi dengan tonjolan-tonjolan relatif tajam bisa meningkatkan risiko luka, bahkan infeksi yang tidak disadari pada kaki penderita diabetes.

Dokter Ema Surya Pertiwi mengimbau pasien diabetes agar jangan lupa memeriksakan kaki secara teratur setiap hari.

Catat segala perubahannya dan jangan malu untuk konsultasi ke dokter jika ada yang tidak nyaman di area kaki.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x