Baca Juga: Viral! Ditagih Uang Rp20 juta karena Dugaan Kasus Penipuan, Pria di Bandung Ini Ngamuk
"Proses bakar lemak itu hanya akan terjadi kalau tidak terjadi kehadiran insulin, insulin itu hadir karena kadar gula dari tubuh, biasanya timbul dari nasi, tepung dan turunannya," jelas Ade Rai.
"Makanya kenapa Intermittent Fasting selalu digabungkan dengan rendah karbohidrat dan tinggi lemak, karena tujuannya adalah kalau karbonya dikurangi berarti lemaknya harus tinggi," imbuhnya.
Contoh mudah yang bisa dilakukan untuk menerapkan pola makan tersebut seperti makan telur di pagi hari.
“Selama ini orang pikir putih telur lebih bagus, padahal sebenarnya kuning telur jadi sumber lemak sangat bagus karena mengandung Omega 3 yang alami dan anti inflamasi. Jadi perbandingannya 2:1, kalau putih telurnya 2 berarti kuning telurnya 1,” jelas Ade Rai.
Pria berdarah Bali itu juga menyarankan, sebelum makan pagi biasakan olahraga terlebih dahulu seperti latihan beban agar membuat tubuh lebih kencang, serta bantu tubuh membakar lemak.
“Jadi kalo pagi nggak sempat kardio, lakukan aja latihan beban. Jangan takut tidak kuat, ada lemak yang merupakan cadangan energi dan bakal dipake tubuh,” pungkasnya.***