Beragam Alasan Orang Pilih ‘Childfree’, Psikolog: Keputusan ini Bisa Berubah Sewaktu-waktu

11 Februari 2023, 11:40 WIB
Gita Savitri, salah satu influencer yang memilih Child Free /Instagram @gitasav

PRFMNEWS – Istilah childfree atau seseorang yang memutuskan untuk tidak punya anak dalam suatu hubungan pernikahan belakangan santer jadi bahan perbincangan sejumlah netizen di media sosial.

Segala hal terkait childfree termasuk alasan atau penyebab yang melatarbelakangi kenapa seseorang memilih tidak ingin memiliki anak meski sudah menikah jadi bahan pertanyaan mereka.

Terlebih lagi, salah satu influencer Gita Savitri yang saat ini menetap di Jerman secara terbuka menyatakan dirinya memilih untuk childfree hingga menuai pro kontra oleh beberapa netizen.

Baca Juga: Pentingnya Self Healing dan Self Talk di Tengah Ketidakpastian Kondisi Pandemi, Simak Kata Psikolog Ini

Lantas, apa saja alasan yang membuat seseorang atau bahkan pasangan yang sudah menikah memilih untuk childfree?

Psikolog anak dan keluarga Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd memandang bahwa pasangan atau seseorang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak merupakan sebuah pilihan.

Rosdiana menilai, ada berbagai alasan yang melatarbelakangi seseorang untuk childfree. Tentu, alasan itu pun bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.

Baca Juga: Sebelum Sukes sebagai Psikolog Anak, Kak Seto Pernah jadi Gelandangan demi Bertahan Hidup

Pertama, menurut Rosdiana, penyebab orang memilih untuk childfree karena punya masa trauma saat masa kecilnya. Meski hal ini tidak melulu pasti memicu seseorang memilih untuk enggan punya anak.

“Contohnya seseorang mungkin memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan ketika masih kecil dan merasa lebih baik untuk tidak memiliki anak setelah menikah,” katanya, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Kedua, lanjutnya, orang tersebut berjiwa bebas dan senang bepergian sehingga ia harus menimbang berkali-kali untuk mempunyai anak.

Baca Juga: Catat ! Ini Kata Psikolog Agar Anak Terhindar dari Narkoba

“Sebab jika memiliki anak, dia berpikir tidak akan begitu leluasa dan tentu harus mengemban tanggung jawab untuk mengurus anak,” ujarnya.

Ketiga, Rosdiana menyatakan ada juga orang yang menyadari bahwa dia belum siap untuk memiliki anak, baik dari segi materi, fisik, maupun mental.

Apapun alasan yang melatarbelakangi orang untuk childfree, Rosdiana berpesan alangkah baik ketika seseorang memang tidak atau belum siap sementara waktu punya anak maka harus mendiskusikan dengan pasangan.

“Sebelum seseorang masuk ke jenjang pernikahan, penting orang ini untuk mendiskusikan berbagai perencanaan di masa depan dengan calon pasangan hidup, termasuk keputusan apakah ingin memiliki anak atau tidak,” tuturnya.

Baca Juga: Jangan Lama-Lama, Psikolog Sebut ‘Me Time’ Cukup 30 Menit

Sementara itu, psikolog klinis anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi menambahkan terkait pandangannya tentang keputusan pasangan atau seseorang yang memilih untuk childfree bisa berubah di masa depan.

"Ada yang memutuskan secara permanen atau temporer, yang mana dia bisa saja berubah pada kemudian hari," kata psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan UI itu.

Pilihan childfree atau tidak memiliki anak bukanlah sesuatu yang ajek. Jika keputusan childfree berubah di kemudian hari, Vera menilai hal itu merupakan kewajaran.

Latar belakang pengalaman hidup setiap individu juga dapat berkontribusi atas keputusan untuk memilih childfree, apakah alasan itu menyangkut kesehatan fisik, mental, dan sebagainya.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Tempat Dinner Romantis di Bandung, Cocok untuk Momen Valentine dengan Pasangan

Senada dengan Rosdiana, Vera pun menyarankan sebelum seseorang memutuskan untuk memilih childfree, sebaiknya hal tersebut harus didiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan serta pihak keluarga masing-masing.

Apalagi, keputusan untuk childfree masih dianggap tak biasa oleh kultur masyarakat Indonesia. Vera menilai hal itu juga harus disiapkan terlebih dahulu sebelum bulat memilih childfree.

"Kesiapan untuk menghadapi penilaian orang lain yang memiliki pemikiran berbeda karena childfree di Indonesia masih cenderung dianggap sebagai sesuatu di luar kebiasaan," paparnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler