Waspada! Ini 7 Komplikasi Penyakit Berbahaya Karena Hipertensi

28 Januari 2023, 11:41 WIB
Ilustrasi pemeriksaan Hipertensi /senivpetro

PRFMNEWS - Diam-diam mematikan atau “the silent killer,” ini istilah ini memang pantas menggambarkan bagaimana penyakit darah tinggi atau hipertensi yang bisa mengancam nyawa.

Kondisi tekanan darah yang tidak terkontrol menyebabkan disfungsi di sebagian organ tubuh, umumnya hal itu terjadi akibat komplikasi hipertensi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di atas batas normal. Seseorang mengalami darah tinggi atau hipertensi jika tekanan darah pada dua hari berbeda di atas 130 mmHg untuk sistolik dan/atau 80 mmHg untuk diastolik.

Baca Juga: Penelitian Jepang: Minum Kopi Dua Cangkir Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Kematian pada Penderita Hipertensi

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah ditulis dalam dua angka, yakni sistolik dan diastolik. Sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkontraksi atau berdenyut. Sementara diastolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat di antara setiap denyut.

Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa disebabkan tekanan darah tinggi.

1. Komplikasi hipertensi di bagian otak

Otak adalah organ yang sangat penting bagi manusia. Berfungsinya otak tak lepas dari suplai darah yang kaya nutrisi dan oksigen secara lancar. Namun, tekanan darah tinggi bisa menghalangi otak mendapat suplai yang cukup.

Beberapa jenis penyakit komplikasi hipertensi di bagian otak antara lain:

- Transient Ischemic Attack (TIA)

TIA merupakan indikator yang harus kamu waspadai karena ini merupakan “stroke kecil” akibat pengerasan arteri/sumbatan yang disebabkan oleh hipertensi. Serangan stroke kecil ini terjadi dalam waktu yang lebih pendek, dan bersifat sementara. Terjadi karena aliran darah terhambat ke otak.

Baca Juga: Mari Kurangi Konsumsi Fast Food Sambil Perbanyak Olahraga Demi Cegah Hipertensi

- Stroke

Stroke merupakan masalah paling sering terjadi akibat komplikasi hipertensi. Sekitar 3 dari 4 orang yang mengalami stroke diakibatkan oleh adanya hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik.

Otak yang terserang stroke mengalami kematian sel-sel otak akibat kurangnya suplai nutrisi dan oksigen. Pembuluh darah yang mengalami kerusakan akibat tekanan darah tinggi pun bisa menyempit, pecah, atau bocor.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga bisa menyebabkan terbentuknya gumpalan darah yang terbentuk di arteri, membuat aliran darah ke otak menjadi terhambat dan terjadilah stroke.

- Hypertensive Encephalopathy

Hypertensive encephalopathy ini merupakan kondisi akibat perubahan status mental penderita hipertensi. Penyebabnya adalah pembengkakan di otak akibat perubahan dari aliran darah pada saat kondisi tekanan darah yang sangat tinggi.

Baca Juga: Bawang Putih Punya 6 Manfaat untuk Kesehatan, Bisa Bantu Turunkan Hipertensi

2. Penyakit jantung akibat hipertensi

Komplikasi hipertensi yang juga bisa berakibat fatal adalah kondisi komplikasi yang berkaitan dengan kardiovaskuler. Hipertensi turut meningkatkan prevalensi risiko penyakit di bagian jantung yang bisa menyebabkan kematian.

Hipertensi yang tidak segera ditangani/tidak dikontrol dengan baik bisa meningkatkan faktor risiko berbagai penyakit mematikan termasuk penyakit jantung ischemic.

Beberapa penyakit yang diakibatkan oleh komplikasi hipertensi yang menyerang jantung adalah:

- Penyakit arteri koroner

Kerusakan dan penyempitan arteri akibat dari tekanan darah tinggi bisa menghambat suplai darah ke jantung. Saat darah tidak bisa mengalir lancar ke bagian jantung, kamu bisa mengalami serangan jantung, sakit di dada (angina), dan detak jantung yang tidak teratur.

- Pembesaran jantung kiri

Tekanan darah tinggi bisa membuat jantung memompa darah dengan sangat keras ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan bagian jantung (ventrikel kiri) membesar. Ventrikel yang membesar meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, dan henti jantung mendadak (sudden cardiac death).

Baca Juga: Yuk, Kenali 10 Penyakit Kelainan Darah Selain Hipertensi dan Anemia

- Gagal jantung

Gagal jantung menjadi risiko serius yang bisa terjadi akibat komplikasi hipertensi. Tekanan darah tinggi menyebabkan rasa nyeri hebat di bagian jantung. Kinerja jantung terganggu akibat melemahnya otot jantung. Sehingga jantung yang terlalu keras memompa darah menjadi kolaps dan terjadilah gagal jantung.

Meskipun kamu tidak memiliki serangan jantung, tekanan darah tinggi berkontribusi dalam memperburuk masalah penyakit kardiovaskuler, masalah jantung, dan arteri koroner. Di antaranya adalah:

- Hipertensi merusak dinding-dinding arteri. Setelah arteri rusak, terjadilah penumpukan plak, lemak, dan kolesterol.

- Hipertensi meningkatkan masalah pengerasan arteri. Arteri yang seharusnya elastis, menjadi mengeras dan mudah rusak/bocor.

- Hipertensi bisa menyebabkan masalah nyeri hebat di dada. Misalnya, angina.

- Hipertensi berkontribusi meningkatkan masalah detak jantung yang terlalu cepat. Seperti pada penyakit atrial fibrilasi (kelainan irama jantung).

3. Komplikasi terkait masalah penglihatan

Tahukah kamu bahwa masalah hipertensi ternyata juga bisa menyebabkan masalah mata termasuk kebutaan? Komplikasi hipertensi yang menyebabkan gangguan penglihatan mempengaruhi kemampuan mata untuk melihat dengan jelas. Salah satunya adalah retinopathy hipertensi.

Retinopathy hipertensi membuat gangguan penglihatan berkurang. Retina mata yang berfungsi untuk membantu mata tetap fokus terganggu oleh tekanan darah tinggi yang membuat pembuluh darah rusak. Hal tersebut menimbulkan masalah seperti kebocoran darah, atau asam lemak di jaringan retina.

Tanda-tanda retinopathy hipertensi bisa dideteksi oleh dokter mata melalui pemeriksaan dan tes. Beberapa tanda yang menunjukkan kondisi retinopathy hipertensi antara lain:

- Penyempitan pembuluh darah

- Bercak di retina

- Pembengkakan di macula (bagian tengah retina) dan saraf optik.

- Perdarahan di belakang mata.

4. Komplikasi terkait penyakit ginjal

Ginjal merupakan organ yang sangat penting. Tugasnya yakni menyaring racun dari darah. Saat arteri di bagian ginjal rusak akibat tekanan darah tinggi, ginjal pun tak bisa berfungsi optimal menyaring darah. Selain itu ginjal juga menjadi tidak bisa lagi mengatur level garam, hormon, dan asam. Beberapa jenis penyakit komplikasi hipertensi yang menyerang ginjal adalah:

- Sakit ginjal

Tekanan darah yang terus-menerus tinggi menjadi penyebab salah satu penyakit kronis ginjal ini muncul pada penderita hipertensi. Penyakit ginjal membutuhkan bantuan untuk mencuci darah dengan dialisis.

Kinerja ginjal untuk menyaring racun dan limbah dari darah akan terganggu akibat komplikasi darah tinggi yang tidak terkontrol. Membuat ginjal rusak dan tidak bisa menjalankan fungsinya.

Penderita sakit ginjal tergantung pada cuci darah untuk membuang racun dan limbah dari aliran darah. Bahkan jika perlu, penderita sakit ginjal membutuhkan transplantasi ginjal.

- Gejala sakit ginjal yang harus kamu waspadai adalah:

1. Tekanan darah yang selalu tinggi

2. Berkurangnya kadar urine. Sulit buang air kecil.

3. Edema (retensi cairan), khususnya di kaki bagian bawah.

4. Sering buang air kecil, terutama di malam hari.

Untuk mendapatkan diagnosis apakah seseorang sakit ginjal atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan melalui tes oleh dokter terkait. Tes tersebut adalah tes kadar kreatinin serum dan blood urea nitrogen (BUN). Sementara itu untuk mencegah kerusakan ginjal adalah:

1. Jaga agar tekanan darah stabil.

2. Pastikan kamu mendapat tekanan darah selalu dicek setiap hari.

3. Makanlah makanan sehat bergizi.

4. Lakukan olahraga rutin

5. Lakukan pengobatan sesuai resep dokter.

5. Kerusakan dan penyempitan arteri

Arteri yang sehat memiliki ciri fleksibel, elastis, dan kuat. Bagian dalam pembuluh darah itu lancar sehingga aliran darah bisa lancar dalam menyuplai organ-organ tubuh yang vital serta jaringan lainnya dengan nutrisi dan oksigen.

Hipertensi secara bertahap menambah kerusakan pada arteri sehingga muncul penyakit seperti:

- Kerusakan dan penyempitan arteri

Tekanan darah tinggi menyebabkan komplikasi penyakit yang merusak bagian dalam arteri. Saat lemak dari makanan memasuki aliran darah, arteri bisa semakin tersumbat dan kerusakan arteri bisa semakin parah. Dinding arteri menjadi semakin elastis, membatasi aliran darah masuk ke tubuh.

- Aneurisma

Sepanjang waktu, tekanan darah yang tinggi menyebabkan arteri semakin lemah dan menyebabkan dinding pembuluh darah membesar dan membentuk benjolan (aneurisma). Aneurisma bisa pecah sewaktu-waktu dan menyebabkan pendarahan internal yang mengancam nyawa.

Aneurisma bisa terbentuk di arteri mana saja, namun paling sering terjadi di bagian arteri terbesar di tubuh yakni di aorta.

- Atherosclerosis

Salah satu masalah kesehatan yang paling serius terkait dengan tekanan darah tinggi adalah atherosclerosis, atau penumpukan plak di arteri. Saat penumpukan tersebut memblokade suplai darah ke otot jantung, yang terjadi adalah penyakit arteri koroner.

Orang-orang dengan tekanan darah tinggi kemungkinan besar memiliki komplikasi dengan penyakit arteri koroner. Jika kondisi makin serius, penderita darah tinggi akan merasakan nyeri hebat di dada atau angina.

Bahkan bisa juga berpotensi menimbulkan masalah lain seperti serangan jantung atau stroke. Atherosclerosis biasanya terjadi tanpa gejala hingga penyakit arteri koroner benar-benar menyempit dan membatasi aliran darah ke jantung. Keadaan ini semakin buruk jika penderita mengalami stres.

6. Disfungsi seksual

Ketidakmampuan untuk memiliki dan mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) menjadi semakin umum pada pria saat mereka mencapai usia 50 tahun.

Namun pria dengan tekanan darah tinggi lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi. Itu karena aliran darah yang terbatas akibat tekanan darah tinggi dapat menghalangi aliran darah ke penis.

Wanita juga dapat mengalami disfungsi seksual akibat tekanan darah tinggi. Berkurangnya aliran darah ke vagina dapat menyebabkan penurunan hasrat atau gairah seksual, kekeringan vagina, atau kesulitan mencapai orgasme

7. Darurat tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi biasanya merupakan kondisi kronis yang secara bertahap menyebabkan kerusakan selama bertahun-tahun. Namun terkadang tekanan darah meningkat begitu cepat dan parah sehingga menjadi keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera, seringkali dengan rawat inap. Dalam situasi ini, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan:

- Kebutaan

- Sakit dada

- Komplikasi pada kehamilan (preeklampsia atau eklampsia)

- Serangan jantung

- Kehilangan ingatan, perubahan kepribadian, kesulitan berkonsentrasi, lekas marah atau kehilangan kesadaran secara progresif

- Kerusakan parah pada arteri utama tubuh (diseksi aorta)

Stroke

- Tiba-tiba gangguan pemompaan jantung, menyebabkan cadangan cairan di paru-paru mengakibatkan sesak nafas (edema paru)

- Tiba-tiba kehilangan fungsi ginjal

Tips untuk mencegah komplikasi Hipertensi

Solusi terbaik untuk terhindar dari penyakit-penyakit penyebab kematian ini adalah dengan mencegah komplikasi darah tinggi.

Jaga agar tekanan darah selalu stabil dengan menjaga berat badan tetap ideal, melakukan diet makanan yang sehat sesuai dengan rekomendasi dokter, menghindari makanan penyebab hipertensi, lemak dan kolesterol, berolahraga, serta melakukan pengobatan hipertensi.

Selalu rutin lakukan cek tekanan darah untuk mengetahui secara pasti keadaan kesehatan dan tekanan darah. Semoga artikel ini bermanfaat, dan salam sehat selalu!***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler