PRFMNEWS - Terjadinya peningkatan kasus terkonfirmasi positif di Jawa Barat pascalibur panjang akhir Oktober kemarin dianggap hal yang logis karena mobilitas dan aktivitas warga pun meningkat.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak menampik provinsi dengan banyak destinasi wisata seperti Jabar berisiko ada kenaikan kasus Covid-19 terutama di masa libur panjang.
“Dan memang risiko tinggi ada di kita karena penerbangan orang jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” ujar Emil sapaan akrabnya, Kamis 12 November 2020.
Baca Juga: Luhut: Ada Kenaikan Kasus Corona Saat Libur Panjang Kemarin, Tapi Tidak Tinggi
Kasus positif COVID-19 di Jawa Barat dua minggu pascalibur panjang Maulid Nabi 28 Oktober hingga 1 November 2020 mengalami kenaikan tapi tidak setinggi liburan panjang Agustus 2020. Pada libur panjang Oktober lalu terjadi peningkatan kasus sebanyak 41 persen, tertinggi kedua di Indonesia.
Menurut Emil, hal ini patut disyukuri karena terjadi penurunan tren dibandingkan libur panjang sebelumnya.
“Ini menandakan protokol kesehatan 3M dan pembatasan di destinasi wisata itu dilakukan dengan baik,” ucapnya.
Baca Juga: Alasan RUU Larangan Minuman Beralkohol: Minol Bisa Buat Fisik, Mental, dan Pikiran Rusak
Mengantisipasi libur Natal dan Tahun Baru akhir Desember, Emil meminta pemkab/pemkot di Jabar mengantisipasi dengan merancang sistem pencegahan terintegrasi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.