BMKG: Waspada Longsor dan Banjir Bandang di Bandung dan Wilayah Jabar Lain Usai Gempa Garut

- 29 April 2024, 09:45 WIB
Ilustrasi longsor.
Ilustrasi longsor. /Pexels/Elina Volkova/

PRFMNEWS – Pasca gempa bumi berpusat di wilayah Kabupaten Garut Sabtu malam kemarin, BMKG mengimbau masyarakat di sejumlah daerah lain di Jawa Barat (Jabar) agar mewaspadai potensi terjadinya bencana lain seperti longsor dan banjir bandang akibat guncangan gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 tersebut.

BMKG mengimbau warga di wilayah Bandung, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, dan sekitarnya untuk mewaspadai potensi bencana longsor dan banjir bandang usai gempa bumi tektonik M6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Garut dan daerah lain khususnya di Jabar Selatan pada Sabtu malam.

Kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, getaran akibat gempa Garut sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng di wilayah Jabar terdampak menjadi retak-retak atau rapuh.

Kondisi tersebut menjadi berbahaya bila terjadi hujan, sebab air hujan yang meresap dikhawatirkan akan mendorong massa tanah dan atau batuan menjadi longsor.

Baca Juga: Pasca Gempa Garut, Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Dipastikan Tetap Normal dan Aman Bagi Penumpang

"Kepada masyarakat kami mengimbau untuk tenang, namun tetap waspada apabila turun hujan baik dengan intensitas sedang hingga lebat. Secara khusus bagi masyarakat yang bertempat tinggal di lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, ataupun pegunungan dan daerah aliran sungai karena berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang," kata Dwikorita, Minggu 28 April 2024.

BMKG, lanjutnya, juga mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan dalam kondisi retak atau rusak yang diakibatkan oleh guncangan gempa Garut pada Sabtu malam.

Ia meminta masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan baik rusak sebagian atau miring akibat terdampak gempa Garut, agar tidak menempatinya untuk sementara waktu dan lebih baik tinggal di tempat yang lebih aman (kokoh dan stabil).

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah," ungkapnya.

Baca Juga: Data Sementara Dampak Gempa Garut, BPBD Jabar Ungkap Jumlah Rumah Rusak dan Korban

Analisis gempa Garut

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Nasional, Daryono menyatakan, gempa bumi tektonik berkekuatan M6,2 yang mengguncang Kabupaten Garut dan sekitarnya merupakan gempa utama.

Hasil analisis BMKG menyimpulkan gempa Garut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat, atau yang populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intraslab earthquake).

"Gempa semalam adalah langsung gempa utama -mainshock-, kemudian amblas dan energi habis atau lepas total. Tidak ada gempa pembuka dan miskin susulan. Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan -aftershock- dengan magnitudo 3,1," jelas Daryono, Minggu 28 April 2024.

Sementara itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Adapun episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Km arah Barat Daya Kabupaten Garut Jawa Barat pada kedalaman 70 km. ***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x