Hasil Analisis PVMBG Ungkap Gempa Bumi di Garut Jenis Intraslab, Sudah 6 Kali Guncang Jabar Selatan

- 28 April 2024, 13:00 WIB
Laporan gempa 6,5 SR dari BPBD Provinsi Jawa Barat./BPBD Kota Tasikmalaya
Laporan gempa 6,5 SR dari BPBD Provinsi Jawa Barat./BPBD Kota Tasikmalaya /

PRFMNEWS - Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi ESDM menjelaskan gempa bumi magnitudo 6,5 di Garut, Jawa Barat (Jabar) yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 malam merupakan jenis gempa bumi intraslab atau gempa dalam lempeng, yakni gempa yang disebabkan aktivitas penunjaman atau subduksi dengan mekanisme sesar naik.

“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat dan GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/ subduksi atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik,” ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan melalui keterangan resmi, Minggu 28 April 2024.

Gempa bumi intraslab di Garut dengan lokasi pusat gempa di Samudera Hindia koordinat 107,26 BT dan 8,42 LS, berjarak sekitar 151,7 km barat daya Kota Garut pada kedalaman 70 km ini, kata Hendra, berdasarkan data Badan Geologi (BG) sebelumnya sudah pernah 5 (lima) kali terjadi di kawasan Jabar Selatan.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Mengenai Gempa Garut yang Terasa di Bandung Hingga Jakarta Semalam

“Menurut catatan Badan Geologi, sumber gempa bumi intraslab di Jawa Barat Selatan ini telah beberapa kali mengakibatkan terjadinya bencana, yaitu tahun 1979, 2007, 2017, 2022, dan 2023,” ungkapnya.

Hendra menjelaskan dampak dan penyebab guncangan gempa Garut pada Sabtu malam sekira pukul 23.29 WIB ini bisa terasa cukup luas di daerah Jabar lainnya bahkan hingga Jakarta dan sekitarnya, karena lokasi gempa berada di laut pada kedalaman menengah.

“Guncangan gempa bumi dirasakan cukup luas di Jawa Barat, karena kekuatan dan kedalaman menengah. Guncangan gempa bumi di daerah pesisir Jawa Barat Selatan diperkirakan pada skala IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity),” ucapnya.

Meski lokasi pusat gempa terletak di laut, imbuh Hendra, kejadian gempa Garut ini tidak memicu tsunami karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut. Menurut data BG, wilayah pantai selatan Jawa Barat Selatan tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.

Baca Juga: Usai Gempa Bumi Guncang Garut, Sejumlah Bangunan di Bandung Alami Kerusakan

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x