Kader PKK Jabar Dilatih Menjadi Garda Terdepan dalam Menciptakan Lingkungan Nyaman, Damai dan Sejahtera

- 28 Oktober 2022, 12:30 WIB
Peserta pelatihan Pendidikan Damai dalam menciptakan lingkungan nyaman, damai dan sejahtera dengan tema “Penguatan Kapasitas Kader PKK Sebagai Garda Terdepan dalam Menciptakan Lingkungan Nyaman, Damai dan Sejahtera”.
Peserta pelatihan Pendidikan Damai dalam menciptakan lingkungan nyaman, damai dan sejahtera dengan tema “Penguatan Kapasitas Kader PKK Sebagai Garda Terdepan dalam Menciptakan Lingkungan Nyaman, Damai dan Sejahtera”. /Serve Indonesia/

Lina menyampaikan bahwa pelaku ini tidak dimusuhi karena sebenarnya mereka adalah korban dari ideologi radikal itu sendiri.

Dia mendukung acara yang diselenggarakan SeRVE Indonesia karena pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader PKK agar mempunyai skill khusus melakukan
pencegahan terhadap ajaran kelompok radikal dan melakukan pendampingan terhadap orang yang terpapar paham radikal dan melakukan aksi terorisme.

Direktur SeRVE Indonesia Dete Aliah menambahkan, SeRVE merangkul PKK karena PKK adalah organisasi yang memiliki program dan kader di tingkat dasawisma (keluarga) yang sangat efektif untuk melakukan pencegahan dan pendampingan terhadap warganya yang terpapar.

Baca Juga: Polri Masih Mengumpulkan Bukti Penyelidikan Atas Kasus Gagal Ginjal Akut Kepada Anak-anak

Sementara itu, Kepala Bidang Kewaspadaan Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat Etti Kusmiati mengatakan, penting bagi PKK berperan sebagai agen damai di daerah masing-masing dan belajar berbagai ilmu dan ketrampilan terkait isu PCVE sehingga ketika menemui kasus kekerasan ekstrem, terorisme dan radikalisme di wilayahnya masing-masing, para kader memahami apa yang harus dilakukan dan bisa menjadi garda terdepan dalam mencegah dan menangani kasus-kasus yang terjadi di masyarakat dan di wilayahnya.

Sekretaris 1 Bidang Politik DFAT Ellen Henshal yang diwakili oleh Nabila Shabban selaku Senior Policy Officer DFAT menyampaikan bahwa ada tiga posisi perempuan dan anak dalam isu terorisme, selain sebagai aktor, korban dan sangat rentan untuk terekspos kelompok radikal.

Menurutnya, banyak faktor yang membuat perempuan dan anak rentan terpapar radikalisme dan terorisme karena adanya struktur patriarki, ekonomi dan mengakses informasi di era digitalisasi.

Baca Juga: Pendaftaran Seleksi ASN PPPK Guru 2022 Segera Dibuka, Catat Syarat dan Dokumen yang Wajib Disiapkan Pelamar

Pelatihan ditujukan untuk memperkuat kader PKK untuk menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan yang aman, damai dan sejahtera karena PKK adalah institusi yang memiliki potensi luar biasa yang memiliki program hingga ke dasawisma dan memahami benar lingkungan dan masyarakatnya.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para kader PKK dapat merespons dinamika di masyarakat termasuk bila ada paham-paham yang tidak sejalan dengan kearifan lokal dan keharmonisan yang sudah terbangun sejak jaman nenek moyang bangsa ini.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah