PRFMNEWS - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat menyebut distribusi pembuangan sampah ke TPA Sarimukti mulai berangsur normal per Sabtu 14 Januari 2023.
Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtyas mengungkap sebelumnya ada beberapa faktor yang menjadi penghambat distribusi sampah ke TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Faktor pertama adalah akses jalan yang sulit dilintasi ketika musim hujan. Truk-truk pengangkut sampah kesulitan melintas jalan yang rusak karena membawa sampah berton-ton.
Kedua, terkait alat berat buldoser milik Pemprov Jabar hanya satu yang beroperasi, sedangkan dua lagi dalam kondisi rusak.
Buldoser itu digunakan untuk meratakan sampah yang diangkut dari truk.
Ketiga, soal zona pembuangan yang semakin penuh oleh ribuan ton sampah yang dikirim setiap harinya.
Baca Juga: Jalur Pembuangan Sampah di TPA Sarimukti Macet Parah, Sopir Truk Sampai Harus Menginap
"Pengiriman saya pantau tadi sampai jam 1 malam. Per pagi ini antrean sudah normal," kata Prima saat on air di Radio PRFM, Sabtu 14 Januari 2023.
Ia mengatakan, jumlah pengiriman sampah ke TPA Sarimukti dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Padahal seharusnya, dari total timbunan sampah di Bandung Raya ini, 30 persennya sudah harus ditangani di hulu dan hanya 70 persen saja yang dikirim ke hilir atau TPA Sarimukti.
"Upaya sudah dilakukan tapi belum efektif, sampah itu tanggung jawab kita bersama," terangnya.
Pemprov Jabar pun terus berupaya mencari jalan keluar dari masalah sampah tersebut.
Salah satunya adalah membahas perpanjangan akses jalan menjadi 210 meter. Adapun saat ini yang terwujud baru 30 meter saja.
"Jadi semoga bisa direalisasikan anggaran perpanjangan itu dan untuk perluasan area," tuturnya.
Baca Juga: Ini Strategi Pemkot Bandung Atasi Masalah Terkait TPA Sarimukti, Tak Menampik Adanya Kendala
Selain itu, pihaknya juga akan mempersiapkan perluasan area. Saat ini izin sudah selesai dan tinggal pelaksanaan teknis.
"Izin semua sudah beres tinggal secara teknis saja. Mempersiapkan tempat pembuangan itu untuk cadangan area, andai kata zona yang kita pakai sudah tidak memadai," pungkasnya.***