Network
PRFMNEWS - Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Erik Bangun Prakasa mengklaim selama pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya pada 26 Oktober-8 November 2020 tidak ada bentuk penilangan terhadap pelanggar lalu lintas.
Erik menyebut, dalam operasi kali ini Polresta Bandung lebih fokus untuk kegiatan humanis dan mengingatkan protokol kesehatan Covid-19. Artinya kepolisian hanya memberikan imbauan-imbauan saja selama Ops Zebra Lodaya 2020 berlangsung.
"Jumlah pelanggar yang ditindak tidak ada, jadi hanya himbauan-himbauan saja pada Ops Zebra Lodaya ini, karena ini berbeda dibandingkan operasi zebra dulu yang targetnya adalah tindakan pelanggaran dengan tilang targetnya bisa ribuan setiap harinya, tapi saat ini tidak ada tilang," ujar Erik saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Senin 9 November 2020.
Baca Juga: Operasi Zebra Lodaya 2020, Satlantas Polresta Bandung Fokus Baksos dan Edukasi Protokol Kesehatan
Kendati demikian, Erik tidak menampik banyak pelanggaran lalu lintas yang terjadi selama Ops Zebra Lodaya ini. Pelanggaran yang paling banyak terjadi seperti melawan arus, knalpot tidak sesuai standar, dan tidak memakai masker.
Selama operasi ini juga pihaknya sudah membagikan 20 ribu lebih masker kepada masyarakat. Ia mengapresiasi masyarakat yang sudah mulai mematuhi protokol kesehatan di tempat-tempat ramai.
"Masyarakat sudah semakin tertib dan kita bangga juga di tempat keramaian aktivitas masyarakat sudah mulai berjalan normal, dengan indikasi masyarakat sudah keluar dan beraktivitas tapi dengan protokol kesehatan," sambungnya.
Baca Juga: Pemprov Jabar Tracing Perjalanan 4 Wisatawan Asal Cimahi yang Positif Corona
Oleh karena itu ia berharap meningkatkanya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan bukan karena digelarnya Ops Zebra Lodaya, tetapi karena memang tumbuh kesadaran dari diri sendiri.
