Ini Kata DPRD Kota Bandung Tentang Beda Pendapat Soal Hadapi Wisatawan

- 3 Desember 2020, 15:05 WIB
Petugas kesehatan mengecek suhu tubuh pengendara saat pelaksaan PSBB di Bandung Raya. Rabu (22/4/2020).*
Petugas kesehatan mengecek suhu tubuh pengendara saat pelaksaan PSBB di Bandung Raya. Rabu (22/4/2020).* /Rizky Perdana/PRFMNEWS

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Masyarakat Tahan Diri, Jangan Dulu Berwisata ke Zona Merah

"Masyarakat Bandung saja sampai detik ini masih banyak yang membandel dalam menerapkan Prokes," tuturnya.

Ia melanjutkan, Pemkot Bandung harus mampu memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat Kota Bandung. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk memberikan keterbukaan masif terhadap bahaya Covid-19.‎

"Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi yaitu informasi yang tidak sampai secara jelas, contohnya jumlah penderita Covid-19 dari Pusicov Kota Bandung dengan Pikobar Jabar saja beda jauh," katanya.

Politisi dari Partai Nasdem ini mencontohkan bagaimana kota Yogyakarta melakukan banyak hal dalam penanganan Covid-19 ini. Satu diantaranya, sosialisasi yang masif tentang berbagai hal menyangkut wabah ini, serta mudah di akses masyarakat.

Baca Juga: JPPR Sebut Wacana Tes Covid-19 Bagi Pemilih Hanya Menambah Ketakutan Datang ke TPS

"Harusnya seperti di daerah Yogyakarta, jumah penderita Covid dipasang di display di perempatan-perempatan jalan, sehingga masyarakat memiliki rasa takut bila melanggar 3M," ujarnya.

Masalah sanksi pun Uung juga meminta Pemkot Bandung lebih tegas terhadap pelanggar protokol kesehatan di Kota Bandung. Dengan begitu, akan ada efek jera yang berujung pada peningkatan kedisiplinan.

"Aturan Prokes itu harus ditegakkan, bukan semata jadi slogan 3M tanpa dilakukan penegakan disiplin. Ini kan buat keselamatan bersama, dan harus masif, jangan bekerja berbasis laporan saja," pungkasnya.‎***

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x