Sekolah Dibuka Januari 2021, AKSI: Tak Berubah Signifikan, Hanya Utak-Atik Istilah

- 20 November 2020, 20:27 WIB
 Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat dampingi Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meninjau persiapan Jabar gelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada 13 Juli 2020 di SMA Negeri 4 Kota Sukabumi, Rabu 8 Juli 2020.*
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat dampingi Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meninjau persiapan Jabar gelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada 13 Juli 2020 di SMA Negeri 4 Kota Sukabumi, Rabu 8 Juli 2020.* /HUMAS JABAR

PRFMNEWS – Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI), Asep Tapip Yani menanggapi diizinkannya sekolah untuk kembali mengiatkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Januari 2021.

Menurutnya kebijakan baru tersebut dinilai tidak menunjukan terobosan yang signifikan ketimbang aturan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia  (SKB 4 Menteri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 sebelum dievaluasi.

Pasalnya, meski pemerintah daerah memiliki otoritas untuk mengizinkan sekolah untuk buka, namun kembali peran orang tua tetap sangat signifikan dalam mengizinkan anaknya untuk mengikuti KBM tatap muka.

Baca Juga: Rapat Banggar DPRD Jabar Setujui BPMU Senilai Rp700 Ribu Per Siswa Per Tahun

“Prinsipnya tetap sama ujung-ujungnya pada orang tua, izinnya dari orang tua. Kalau pemerintah mengizinkan dan orang tua tidak mengizinkan tetap saja anaknya tidak berangkat sekolah,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jumat 20 November 2020.

Ia pun menyebut, aturan yang dikeluarkan saat ini seperti hanya mengutak-ngatik aturan yang sudah ada.

“Tetap saja seperti mengutak-atik istilah tapi tetap saja kondisinya seperti sekarang,” ujar Asep.

Baca Juga: Update 20 November: Dalam 24 Jam Terakhir, Positif Corona di Kabupaten Bandung Bertambah 18 Kasus

Di samping itu, ia menjelaskan di saat bersamaan anak-anak sudah menemukan bentuk dan ritme pembelajaran jarak jauh (PJJ). Meski ia tak memungkiri, kejenuhan pun masih menghinggapi para siswa.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x