PRFMNEWS – Dampak kenaikan harga BBM juga mempengaruhi harga menu makan di warung Tegal (warteg), khususnya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Harga menu makan di sejumlah warteg sudah mulai naik beberapa hari usai pemerintah pusat menaikkan harga BBM.
Meski demikian, Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menjamin kenaikan harga menu makan di warteg tidak akan melebihi 20 persen.
Alasan Kowantara meminta pemilik warteg untuk tidak menaikkan harga menu makan lebih dari 20 persen lantaran tak ingin membebani pelanggan yang didominasi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
"Misal telur Rp5 ribu jadi Rp6 ribu, naik 20 persen," kata Ketua Kowantara Mukroni, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.
Selain itu, Mukroni mengungkap bahwa salah satu cara menyiasati agar menu lauk pauk tetap terjangkau, sejumlah warteg mengubah ukuran potongannya menjadi lebih kecil.
“Harga tempe juga tidak dinaikkan, tapi ukurannya ditipiskan. Yang tadinya setebal buku tulis, sekarang bisa setipis kartu ATM," ucapnya.
Baca Juga: Taslim Dikejar-kejar Murad dan Anak Buah Remon, Preman Pensiun 6 Malam ini Tayang Lebih Awal