Lebih lanjut Mukroni menjelaskan, dampak kenaikan harga BBM tidak hanya membuat harga kebutuhan pokok naik, namun juga biaya sewa tempat pemilik warteg.
Di sisi lain, ia menyebut, saat ini para pemilik warteg sedang berupaya bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
Ia pun mengatakan bahwa belum semua warteg menaikkan harga menu makan imbas pengalihan subsidi BBM tersebut.
"Sekarang ada (warteg) yang sudah menaikkan (harga makan), ada yang belum, beragam," tuturnya.
Menurutnya, para pemilik usaha warteg menginginkan agar pemerintah memberikan bantuan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut yang terdampak kenaikan harga BBM.
“Belum ada komunikasi terkait bantuan UMKM dari pemerintah,” akunya.
Ia memastikan, bantuan tersebut sangatlah penting bagi para pelaku UMKM termasuk warteg agar dapat mempertahankan usahanya di tengah kenaikan harga bahan pokok dan BBM.
"Terutama untuk meneruskan sewa, yang tidak kalah penting untuk perpanjangan usaha. Sehingga faktor permodalan sangat dibutuhkan oleh para warteg," pungkasnya.***