Harga Menu Makanan Warteg Naik Imbas Kenaikan Harga BBM, Kowantara: Sebelumnya Tebal Sekarang Tipis

- 9 September 2022, 18:05 WIB
Ilustrasi, harga makanan Warteg naik imba kenaikan harga BBM
Ilustrasi, harga makanan Warteg naik imba kenaikan harga BBM /Prfmnews.

PRFMNEWS – Dampak kenaikan harga BBM juga mempengaruhi harga menu makan di warung Tegal (warteg), khususnya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Harga menu makan di sejumlah warteg sudah mulai naik beberapa hari usai pemerintah pusat menaikkan harga BBM.

Meski demikian, Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menjamin kenaikan harga menu makan di warteg tidak akan melebihi 20 persen.

Baca Juga: MULAI CAIR, Warga Kota Bandung Lolos Verifikasi Terima 2 BLT Rp500 Ribu Hari ini, Begini Pengakuan Mereka

Alasan Kowantara meminta pemilik warteg untuk tidak menaikkan harga menu makan lebih dari 20 persen lantaran tak ingin membebani pelanggan yang didominasi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

"Misal telur Rp5 ribu jadi Rp6 ribu, naik 20 persen," kata Ketua Kowantara Mukroni, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Selain itu, Mukroni mengungkap bahwa salah satu cara menyiasati agar menu lauk pauk tetap terjangkau, sejumlah warteg mengubah ukuran potongannya menjadi lebih kecil.

“Harga tempe juga tidak dinaikkan, tapi ukurannya ditipiskan. Yang tadinya setebal buku tulis, sekarang bisa setipis kartu ATM," ucapnya.

Baca Juga: Taslim Dikejar-kejar Murad dan Anak Buah Remon, Preman Pensiun 6 Malam ini Tayang Lebih Awal

Lebih lanjut Mukroni menjelaskan, dampak kenaikan harga BBM tidak hanya membuat harga kebutuhan pokok naik, namun juga biaya sewa tempat pemilik warteg.

Di sisi lain, ia menyebut, saat ini para pemilik warteg sedang berupaya bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.

Ia pun mengatakan bahwa belum semua warteg menaikkan harga menu makan imbas pengalihan subsidi BBM tersebut.

"Sekarang ada (warteg) yang sudah menaikkan (harga makan), ada yang belum, beragam," tuturnya.

Baca Juga: Terkesan Sepele Padahal Gejala Berikut Tanda Gula Darah Sedang Tinggi, Penjelasan dr. Ema Surya Pertiwi

Menurutnya, para pemilik usaha warteg menginginkan agar pemerintah memberikan bantuan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut yang terdampak kenaikan harga BBM.

“Belum ada komunikasi terkait bantuan UMKM dari pemerintah,” akunya.

Ia memastikan, bantuan tersebut sangatlah penting bagi para pelaku UMKM termasuk warteg agar dapat mempertahankan usahanya di tengah kenaikan harga bahan pokok dan BBM.

"Terutama untuk meneruskan sewa, yang tidak kalah penting untuk perpanjangan usaha. Sehingga faktor permodalan sangat dibutuhkan oleh para warteg," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah