1. Seleksi nasional berdasarkan prestasi
Pada seleksi ini, Nadiem menjelaskan, akan berfokus pada pemberian penghargaan tinggi atas kesuksesan pembelajaran yang menyeluruh di pendidikan menengah.
Hal ini dilakukan melalui pemberian bobot minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran sehingga peserta didik terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran secara holistik.
Pembobotan sisanya, maksimal 50 persen diambil dari komponen penggali minat dan bakat. Ini bertujuan agar peserta didik terdorong untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya lebih mendalam.
Baca Juga: Kabar Baik! Kemendikbud Lanjutkan Bantuan Kuota Gratis untuk Mahasiswa, Pelajar, Guru dan Dosen
Di mana sebelumnya, pada seleksi ini, peserta didik dipisahkan berdasarkan jurusan pada pendidikan menengah. Akibatnya, calon mahasiswa ini tidak punya kesempatan mengeksplorasi minat dan bakatnya.
“Seleksi nasional berdasarkan prestasi ini menggantikan Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN),” ujar Nadiem.
2. Seleksi nasional berdasarkan tes
Transformasi seleksi nasional masuk PTN ini akan berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Perubahan ini akan menggantikan ujian melalui jalur Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN).