Kepres 1 Maret Dianggap Sebagai Peraturan yang Menghapus Sejarah, Begini Pembelaan Mahfud MD

- 5 Maret 2022, 16:20 WIB
Mahfud MD menanggapi ajakan Fadli Zon untuk berdebat dengan sejarawan soal Keppres No. 2, meminta untuk mengajaknya sendiri.
Mahfud MD menanggapi ajakan Fadli Zon untuk berdebat dengan sejarawan soal Keppres No. 2, meminta untuk mengajaknya sendiri. /YouTube Fadli Zon | Instagram/@mohmahfudmd/


PRFMNEWS - Mahfud MD menjadi orang yang 'pasang badan' atas kisruh Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 atau Kepres 1 Maret.

Mahfud MD terlihat saling melontarkan jawaban melalui Twitter dengan politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.

Bagi Mahfud MD, dia berkeyakinan jika Keppres tersebut bukan untuk menghapus sejarah.

Dia juga menggarisbawahi mengenai posisi Keppres yang bukan sebuah buku sejarah.

Baca Juga: Intip Harga Outfit Lesti Kejora Saat Jenguk Baby Ameena, Tasnya Seharga Mobil!

"Kepres tsb bkn buku sejarah tp penetapan atas 1 titik krusial sejarah. Kepres tsb tdk menghilangkan nama Soeharto dll dlm SU 1 Maret 1949. Nama dan peran Soeharto disebutkan di Naskah Akademik Kepres yg sumbernya komprehensif," ucap Mahfud MD dalam Twitter miliknya.

Cuitan Mahfud MD seakan menjawab Fadli Zon yang menganggap Keppres tersebut akan membelokan sejarah yang ada.

Dalam cuitannya, Fadli Zon juga mengajak Mahfud MD yang juga Menkopolhukam untuk adu argumen.

"P @mohmahfudmd mari ajak diskusi/debat saja sejarawan di belakang Keppres itu. Kita bisa adu data dan fakta. Tapi jgn belokkan sejarah!," tegas Fadli Zon.

Baca Juga: 7 Fakta Terbaru Kasus Arisan Bodong Pasutri di Sumedang yang Gondol Uang Korban Capai Rp21 Miliar

Mahfud tetap yakin jika ini buka pembelokan sejarah, apalagi penghapusan sejarah.

Dia menerangkan tentang peran, tidak penghapusan peran.

"Betul. Di dlm konsiderans ditulis nama HB IX, Soekarno, Hatta, Sudirman sbg penggagas dan penggerak. Peran Soeharto, Nasution, dll ditulis lengkap di Naskah Akademik. Sama dgn naskah Proklamasi 1945, hanya menyebut Soekarno-Hatta dari puluhan founding parents lainnya," kata Mahfud MD.

Dia juga menjelaskan mengenai sejarah lahir dari fakta.

Sosok yang menyandang gelar Profesor ini juga yakin bahwa semua sudah dilakukan kajian.

"Sejarah itu fakta. Jika faktanya beragam dan diperdebatkan maka yg menentukan kebenaran ilmiahnya adl sejarawan dan forum ilmiah yg ditulis dlm Naskah Akademik. Sejarawan UGM bilang 'tepat' jika nama Soeharto tak msk Kepres sebab Kepres bkn historiografi," ucap Mahfud MD.

Baca Juga: Polisi Ungkap Perkembangan Kasus Desainer Indonesia yang Beli Organ Tubuh Manusia untuk Rancangan Busana

Perihal ajakan berdebat, Mahfud MD mempersilahkan dan juga menyinggung Fadli Zon.

Mahfud mengatakan jika perihal Keppres itu sudah dibahas sejak 2018 dan Fadli Zon tidak ikut.

"Silahkan, langsung ajak sendiri kalau mau debat, Pak. Pak @fadlizon kan bisa hubungi dia, bahkan bisa jg langsung ajak debat ke Gubernur DIY. Tim Naskah Akademik Pemda DIY dan sejarawan UGM itu sdh berdiskusi sejak 2018. Sy rak ikut di sana. St jg tak sempat jd Panitia debat," sindir Mahfud dalam akun Twitter miliknya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x