PRFMNEWS - Hilangnya nama Soeharto dalam sejarah Serangan Umum 1 Maret menjadi polemik baru.
Tak hanya Soeharto, sejarah tentang Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) juga ditiadakan.
Tentang Soeharto dan PDRI yang menghilang hasil dari Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022. Keppres tersebut terkait Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon termasuk yang geram dengan adanya Keppres ini, dia meminta untuk adanya revisi atas Keppres tersebut.
Revisi atas Keppres tersebut dianggap banyak kekeliruan dan sebagai upaya membelokan sejarah.
"Kebetulan Doktor saya bidang sejarah dari @univ_indonesia. Saya juga meneliti PDRI. Negara hampir pecah gara2 konflik PDRI vs Tracee Bangka. Jend.Sudirman pun mulanya "enggan" bertemu Soekarno-Hatta untuk rekonsiliasi nasional Juli 1949. Baru setelah dibujuk Pak Harto akhirnya mau bertemu," ucap Fadli Zon dalam Twitternya @fadlizon, Jumat 4 Maret 2022.
Sejarah sesuai selera penguasa https://t.co/Z4KVrTZiFC— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) March 4, 2022
Baca Juga: Nurhayati Pelapor Korupsi Jadi Tersangka, Mahfud MD Bereaksi: Tidak akan Dilanjutkan
Sebelumnya, politisi Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah juga merespon Keppres tersebut dengan satir.