Pemerintah Bangun Fasilitas Khusus Penanganan Corona di Batam yang Ditargetkan Rampung Akhir Maret ini

- 10 Maret 2020, 12:06 WIB
Jawa Barat siaga satu virus corona.*
Jawa Barat siaga satu virus corona.* /dok. Humas Jabar

BANDUNG,(PRFM) - Pemerintah memberikan fokus pada pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menyiapkan pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Virus Korona (Covid-19) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo, seluruh fasilitas kesehatan yang dibangun tersebut diharapkan selesai akhir Maret 2020.

Baca Juga: Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Dibatalkan MA Harus Jadi Pelajaran Bagi Pemerintah Agar Lebih Hati-hati Saat Buat Aturan

“Target yang diberikan Bapak Presiden adalah 2-3 minggu harus selesai dan siap untuk dimanfaatkan. Berarti tidak hanya bangunan untuk observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) saja, tetapi juga pendukungnya, seperti rumah dokter/perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain. Sekarang sudah mulai land clearing, pasokan listrik dari PLN juga akan segera kita sambungkan,” kata Basuki dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Di tahap awal, pembangunan 2 bangunan bertingkat 2 akan diselesaikan. Nantinya di dua bangunan tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi). Untuk ruang observasi dengan kapasitas 230 tempat tidur, dimana satu kamarnya memiliki kapasitas rawat 8-10 pasien.

Sementara untuk ruang isolasi terdiri dari 30 tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) dan 20 tempat tidur Non ICU dengan peralatan sesuai standar yang berlaku. Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi sarana olahraga, ruang terbuka hijau serta sarana pengolahan sampah padat dengan insinerator khusus, serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Untuk insinerator limbah padat, kita akan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Bekas Rumah Sakit yang ada disini masih bisa kita manfaatkan. Saya lihat strukturnya masih bagus, dinding dengan double cover asbes masih kuat, tinggal plafon dan kayu kusen yang lapuk kita akan ganti. Intinya masih bisa dipakai untuk pendukung seperti ruang administrasi, dokter, tenaga medis, dapur, dan laundry,” ujar Basuki.

Baca Juga: MA Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Masyarakat Harus Dapat Pengembalian Dana Iuran yang Sempat Naik

Menteri Basuki mengatakan anggaran pembangunan seluruh sarana dan prasarana kesehatan tersebut dilakukan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT. Wijaya Karya (Persero) dan PT. Waskita dengan Konsultan Manajemen Konstruksi PT. Virama Karya. Lebih lanjut Menteri Basuki mengatakan untuk menyediakan air baku, telah disiapkan 4 alternatif tampungan air yakni Waduk Monggak Rempang dengan debit 232 liter/detik berjarak 16 km, Embung Camp Vietnam (0,11 liter/detik) berjarak 1,6 km, Embung Setotok (1,5 liter/detik) berjarak 35 km, dan Waduk Sei Gong (400 liter/detik) berjarak 4,1 km, namun Waduk Sei Gong kondisi airnya masih payau.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x