Data Pengguna eHAC Diduga Bocor, Kemenkes: Itu di Aplikasi Lama

- 31 Agustus 2021, 19:17 WIB
Ilustrasi - Data pengguna aplikasi eHAC diduga bocor.
Ilustrasi - Data pengguna aplikasi eHAC diduga bocor. /Pixabay/pixel2013/


PRFMNEWS - Data pengguna di aplikasi Indonesia Health Alert Card (eHAC) diduga bocor sebanyak 1,4 juta data. Hal ini dipaparkan dalam laporan VPN Mentor yang menduga kebocoran terjadi sejak 15 Juli 2021 lalu.

Meresponsnya, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Anas Ma'ruf mengatakan, dugaan kebocoran data pengguna terjadi pada aplikasi Electronic Health Alert Card atau eHAC yang sudah tidak digunakan lagi sejak 2 Juli 2021.

"Terkait berita kebocoran data melalui aplikasi elektronik eHAC, kebocoran data terjadi di eHAC yang lama yang sudah tidak digunakan lagi sejak Juli 2021," ujar Anas dikutip dari ANTARA, Selasa 31 Agustus 2021.

Baca Juga: Mulai 1 November, Smartphone Android dan iPhone Ini Tak Bisa Gunakan Whatsapp

Pemerintah tidak menggunakan lagi eHAC sebagai aplikasi perlindungan bagi pelaku perjalanan udara dari risiko penularan Covid-19 dikarenakan adanya integrasi data dengan aplikasi PeduliLindungi yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Anas memastikan sistem yang ada di dalam aplikasi PeduliLindungi berbeda dengan yang dimiliki eHAC.

Baca Juga: Soal Dugaan 279 Juta Data Penduduk Bocor, Polisi Dalami Keterangan 5 Vendor BPJS

Baca Juga: Bocor Pejabat Ngaku Sudah Vaksin Booster ke Presiden, Mardani: Memalukan!

"Secara infrastruktur juga berbeda karena berada di tempat lain," katanya.

Anas mengatakan dugaan kebocoran data di eHAC diakibatkan kemungkinan adanya kebocoran di pihak mitra. Pemerintah sudah mengetahui hal itu dan sedang melakukan tindakan pencegahan serta penelusuran lebih lanjut bersama pihak terkait.***

Halaman:

Editor: Rizky Perdana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x