PRFMNEWS - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan penyidik masih mendalami keterangan yang telah didapatkan dari lima vendor di BPJS Kesehatan terkait kasus dugaan kebocoran data 279 juta penduduk.
Sebelumnya, Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber memeriksa lima vendor di BPJS Kesehatan pada Rabu 2 Juni 2021.
"Tentunya informasi apa yang didapat oleh penyidik dari vendor-vendor itu akan menjadi sesuatu yang penting dalam proses (penyelidikan-red) selanjutnya," kata Rusdi dalam keterangan pers, Sabtu 5 Juni 2021.
Baca Juga: Dikenal Sebagai Musisi dan Aktivis, Cholil 'ERK' Akui Belum Kepikiran Terjun ke Dunia Politik
Rusdi menambahkan, lima vendor yang diperiksa Rabu lalu, merupakan pihak swasta yang menyediakan teknologi informasi, perangkat keras maupun perangkat lunak yang ada di BPJS.
Selain itu, Polri juga telah meminta keterangan empat orang saksi, yakni dua orang dari BPJS Kesehatan dan dua orang dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Diduga keras terjadi kebocoran, ya kita belum dapat memastikan, ini masih diperiksa terus oleh penyidik tentang hal tersebut tapi ini diduga keras terjadi kebocoran data peserta BPJS Kesehatan," ujar Rusdi.
Rusdi mengatakan penyelidikan di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri terus berjalan untuk menuntaskan kasus kebocoran data peserta BPJS Kesehatan tersebut.