Warga Jakarta Diminta Waspada Banjir, BMKG: Ada Potensi Hujan Lebat Sepekan ke Depan

- 20 Februari 2021, 19:47 WIB
Banjir sedalam 50 cm menutup Jalan Buncit Raya depan Halte Pejaten Philip, Jakarta Selatan. Akibatnya arus lalu lintas terputus, Sabtu, 20 Februari 2021.
Banjir sedalam 50 cm menutup Jalan Buncit Raya depan Halte Pejaten Philip, Jakarta Selatan. Akibatnya arus lalu lintas terputus, Sabtu, 20 Februari 2021. /ANTARA/Laily Rahmawaty.

 

PRFMNEWS - Warga Provinsi DKI Jakarta diminta waspada terhadap potensi banjir yang dapat terjadi.

Sebab, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan seluruh wilayah DKI Jakarta masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga sepekan ke depan, sampai 25 Februari 2021.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang turun hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta, terutama di malam hari.

"Prediksi kami, hari ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta, terutama di malam hari, yang dapat menerus hingga dini hari dan esok hari menjelang pagi," katanya dalam konferensi pers secara daring, Sabtu 20 Februari 2021.

Baca Juga: Puluhan Rumah Warga Bandung Rusak Akibat Pergerakan Tanah, PVMBG: Tanahnya Labil, Sebaiknya Cepat Direlokasi

Baca Juga: PLN Siaga dan Gerak Cepat Amankan Listrik di Wilayah Terdampak Banjir Jakarta dan Jabar

Baca Juga: Jakarta Terendam Banjir, Anies Baswedan: Karena Cuaca Ekstrem

"Sementara Minggu (21 Februari) intensitas hujan cenderung melemah menjadi intensitas rendah hingga 22 Februari, dan akan meningkat kembali menjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada tanggal 23 sampai dengan 24 Februari," sambungnya. 

Menurutnya, warga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat yang dapat memicu banjir dan longsor di wilayah DKI Jakarta pada Selasa dan Rabu, 23 dan 24 Februari 2021.

Sebelumnya BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini pada 18 dan 19 Februari 2021 yang menyebutkan wilayah Jabodetabek diprediksi diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan antara 100-150 mm.

Berdasarkan data yang dihimpun BMKG, tercatat curah hujan tertinggi terjadi di Pasar Minggu mencapai 226 mm/hari, kemudian di Sunter Hulu 197 mm/hari, Lebak Bulus 154 mm/hari dan Halim 176 mm/hari.

"Umumnya kejadian hujan terjadi malam hingga dinihari dan berlanjut sampai pagi hari. Ini merupakan waktu-waktu yang kritis dan perlu diwaspadai," kata Dwikorita.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjabarkan, kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek tersebut disebabkan sejumlah faktor yaitu pada 18 dan 19 Februari tarpantau adanya seruakan udara dari Asia yang cukup signifikan mengakibatakan peningkatan awan hujan di Indonesia bagian barat.

Baca Juga: Tim Rescue Basarnas Bandung Evakuasi 84 Warga Terdampak Banjir Karawang

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 20 Februari 2021: Kasus Sembuh Bertambah 9.835, Berikut Rinciannya

Kemudian terpantau aktivitas gangguan atmosfer di zona equator (Rossby equatorial) mengakibatkan adanya perlambatan dan pertemuan angin dari arah utara membelok tepat melewati Jabodetabek, sehingga terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan-awan hujan.

Juga adanya tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat yang cukup tinggi, hal ini menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek.

Selain itu terpantau adanya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara yang membentuk pola konvergensi di sebagian besar Pulau Jawa dan berkontribusi juga dalam peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di barat Jawa termasuk Jabodetabek.

Baca Juga: Tol Japek KM 19 Arah Jakarta Tergenang Banjir, Petugas: Sebaiknya Ambil Tol Japek Elevated

Ia juga menjelaskan, curah hujan yang terjadi saat ini di DKI Jakarta sebenarnya masih lebih rendah dibandingkan curah hujan pada Januari 2020 yang juga menyebabkan banjir di wilayah Jabodetabek.

"Ada beberapa faktor penyebab banjir di DKI Jakarta yaitu hujan yang jatuh di sekitar Jabodetabek yang bermuara di Jakarta, kemudian hujan yang jatuh di Jakarta sendiri serta ada pasang laut. Selain itu daya dukung lingkungan juga sangat berpengaruh," katanya.

Saat ini wilayah Jabodetabek masih masuk puncak musim hujan yang diperkirakan masih berlangsung pada akhir Februari hingga awal Maret 2021.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x