Puluhan Rumah Warga Bandung Rusak Akibat Pergerakan Tanah, PVMBG: Tanahnya Labil, Sebaiknya Cepat Direlokasi

- 20 Februari 2021, 19:32 WIB
Seorang warga Kampung Cikadu Kidul RT 04/RW 02, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung memperlihatkan kondisi rumahnya yang retak-retak. Sebanyak 20 rumah warga disana rusak diduga akibat pergerakan tanah.
Seorang warga Kampung Cikadu Kidul RT 04/RW 02, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung memperlihatkan kondisi rumahnya yang retak-retak. Sebanyak 20 rumah warga disana rusak diduga akibat pergerakan tanah. /BUDI SATRIA/PRFMNEWS



PRFMNEWS - Sebanyak 20 rumah warga Kampung Cikadu Kidul RT 04/RW 02, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung mengalami rusak parah akibat pergerakan tanah.

Koordinator Kelompok Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, Agus Budianto mengatakan pihaknya sudah melakukan survei ke lokasi pergerakan tanah tersebut.

Setelah survei, didapati fakta bahwa pergerakan tanah di kampung tersebut cukup masif.

Dia pun meminta, agar warga yang bermukim disana segera direlokasi lantaran terlalu berbahaya, apalagi di tengah musim penghujan.

"Baiknya direlokasi karena ancamannya pasti, sebab rumahnya dibangun di atas tanah dangkal," kata Agus saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu 20 Februari 2021.

Baca Juga: PLN Siaga dan Gerak Cepat Amankan Listrik di Wilayah Terdampak Banjir Jakarta dan Jabar

Baca Juga: Tim Rescue Basarnas Bandung Evakuasi 84 Warga Terdampak Banjir Karawang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyiapkan opsi relokasi sejumlah warga Kampung Cikadu Kidul RT 04/RW 02, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung yang rumahnya retak-retak sampai rusak parah diduga akibat pergerakan tanah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyiapkan opsi relokasi sejumlah warga Kampung Cikadu Kidul RT 04/RW 02, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung yang rumahnya retak-retak sampai rusak parah diduga akibat pergerakan tanah. BUDI SATRIA/PRFMNEWS


Menurut Agus, banyak sumur di kampung tersebut yang amblas, dan ketinggian muka air tanah disana pun tidak sama.

Wilayah tersebut lanjut dia berada di lereng perbukitan rendah, dan pergerakan tanahnya mengarah ke sisi selatan.

"Masalahnya walau berada di kemiringan lereng rendah, tapi karena melihat ada perbedaan muka air tanah di sumur, itu menyebabkan di bawah permukaan terus bergerak," jelasnya.

Kondisi amblasnya sumur tersebut ungkap dia, membuka kemungkinan menyebabkan rumah-rumah disana terancam roboh.

"Amblasnya sumur-sumur ini mengkhawatirkan bahwa rumah juga bisa amblas," katanya.

Agus menambahkan, rumah warga di Cikadu Kidul dibangun di atas tanah yang labil, yaitu tanah yang terbentuk dari longsoran vulkanik.

"Mereka berada dibangunan di atas tanah yang labil, yang di bawahnya permanen terisi oleh air, sehingga air di tanah labil ini membuat ketika hujan atau kemarau terjadi perubahan volume dari tanah. Perubahan volume tanah ini akan bergerak mengikuti kemiringan," katanya.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 20 Februari 2021: Kasus Sembuh Bertambah 9.835, Berikut Rinciannya

Baca Juga: Gelar Drive Thru Rapid Test Antigen Kepada Pengendara, Kasat Lantas Polresta Bandung: Semuanya Non Reaktif

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyiapkan opsi relokasi sejumlah warga Kampung Cikadu Kidul.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Ahmad Djohara mengakui bahwa pihaknya sudah melakukan pendataan warga yang terdampak.

"Kita cari solusi apakah harus direlokasi, kita akan cek lebih jauh ketersediaan lahan," kata Djohara saat ditemui prfmnews.id, Jumat 19 Februari 2021.

Untuk antisipasi awal, dia meminta warga agar meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan lebat.

Dia meminta warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman jika hujan lebat mengguyur.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x